BAZNAS berdialog dengan mahasiswa Indonesia penerima beasiswa di Kedah

id BAZNAS,mahasiswa Indonesia,Albukhary International University,Kedah,Malaysia

BAZNAS berdialog dengan mahasiswa Indonesia penerima beasiswa di Kedah

Pimpinan BAZNAS berfoto bersama puluhan mahasiswa Indonesia penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS di Albukhary International University di Alor Setar, Kedah, Kamis (19/10/2023). ANTARA/Virna P Setyorini

Alor Setar, Kedah, (ANTARA) - Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berdialog dengan puluhan mahasiswa Indonesia penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS di Albukhary International University di Alor Setar, Kedah, Kamis (19/10). 

Ketua BAZNAS RI Noor Achmad mengatakan yang menjadi perhatian BAZNAS bagaimana agar penerima beasiswa dapat menerima ilmu dari sumbernya dan kemudian bisa mengembangkan, selanjutnya dapat menjadi dai-dai BAZNAS di masa datang.

Dengan demikian apa yang dilakukan badan amil zakat itu tidak hilang begitu saja, harus ada bekasnya. Karena sekarang ini beasiswa juga diberikan pada mahasiswa Indonesia ke beberapa tempat lain, harapannya dakwah zakat ke depan lebih kuat, ujar dia. 

Ia menyampaikan pesan bahwa belajar mungkin membosankan. Tetapi tidak akan membosankan manakala ilmu itu dianggap teman, sehingga memperlancar studi.

Ia mengatakan keyakinannya para mahasiswa bahwa lapangan pekerjaan di Indonesia ke depan akan lebih bagus. Bonus demografi ke depan, saat mereka lulus kuliah, justru menjadi awal kompetisi untuk dapat meraih kesempatan luas yang tidak hanya di level nasional tapi justru internasional.

“Kompetisi ke depan itu harus ‘blak-blakkan’,” ujar dia, menjawab Muhammad Abdurrahman Ghofiqi salah seorang penerima beasiswa.

Kepada mahasiswa di sana, ia mengatakan harus menunjukkan seluruh kompetensi, prestasi serta kemampuan yang dimiliki untuk dapat bersaing menaklukkan persaingan memperoleh pekerjaan itu. 

Berkaitan dengan ilmu sekolah pendidikan dan pengetahuan manusia yang sedang dipelajari Ghofiqi di sana, Noor Achmad mengatakan guru ke depan membutuhkan kekuatan yang luar biasa dibandingkan dengan guru-guru sekarang. Kekuatan pendidikan Indonesia di masa depan ada di tangan mereka.

Saat beraudiensi dengan Vice Chancellor Albukhary International University Emeritus Professor Dato’ Dr. Abd Aziz Bin Tajuddin dan mahasiswa Indonesia penerima beasiswa, ia mengatakan BAZNAS tidak memutus ataupun melanjutkan kerja sama dengan universitas tersebut, namun untuk sementara melakukan evaluasi. 

BAZNAS, menurut dia, akan meneruskan program yang sedang berjalan dan melihat sejauh mana kekuatan lulusan penerima beasiswa.

“Jadi kalau nanti, wah ini ternyata bisa dibanggakan, Insyaallah akan kita lanjutkan. Bahkan tadi saya sampaikan, mau 100 mau 200 kita akan teruskan,” kata Noor Achmad di hadapan para mahasiswa.