Kairo (ANTARA) - Mesir dan negara-negara Arab lainnya mampu membantu menyelesaikan rekonstruksi Jalur Gaza yang hancur akibat agresi Israel dalam waktu tiga tahun, demikian ucap Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly.
"Periode rekonstruksi Jalur Gaza bisa memakan waktu tiga tahun. Mesir dan negara-negara Arab mampu menyelesaikan hal tersebut hanya dalam tiga tahun," ucap Madbouly dalam konferensi pers rutin Pemerintah Mesir, Rabu (19/2).
Mesir sebelumnya menyatakan akan segera menyampaikan gagasannya kepada publik terkait rekonstruksi Gaza yang dapat memastikan wilayah kantong tersebut tetap dikuasai rakyat Palestina.
Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty mengatakan pihaknya telah mengembangkan rencana yang komprehensif dan rumit terkait rekonstruksi Jalur Gaza.
Gencatan senjata di Jalur Gaza yang berlaku sejak 19 Januari 2025 memastikan adanya pertukaran sandera Israel di Gaza dengan tahanan-tahanan Palestina dari penjara Israel.
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas tercapai melalui mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat pada 15 Januari 2025.
Enam kali pertukaran tahanan telah berlangsung dalam tahap pertama gencatan senjata yang mensyaratkan pertukaran 33 sandera Israel dengan sekitar 1.500 tahanan Palestina dalam 42 hari.
Selain itu, jumlah bantuan kemanusiaan yang memasuki Jalur Gaza terus bertambah hingga 600 truk per hari, termasuk 50 truk pembawa bahan bakar, sejak hari pertama gencatan senjata.
Gencatan senjata tersebut juga mengizinkan warga Gaza yang mengungsi di Gaza selatan untuk kembali ke wilayah Gaza utara.
Sumber: Sputnik
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mesir janji negara Arab mampu bantu rekonstruksi Gaza dalam tiga tahun