Whoosh bantu promosikan Jakarta dan Bandung ke ASEAN

id ASTINDO, Pariwisata, Whoosh

Whoosh bantu promosikan Jakarta dan Bandung ke ASEAN

Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno dalam acara Pembukaan Astindo Travel Fair 2024 di Tangerang, Banten, Jumat (1/3/2024). ANTARA/Muzdaffar Fauzan

Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) mengatakan kereta cepat Whoosh membantu mempromosikan Kota Jakarta dan juga Bandung ke masyarakat ASEAN, sehingga mau berkunjung ke Indonesia.

Hal itu dikarenakan proyek kereta cepat tersebut merupakan yang pertama di Asia Tenggara.

"Adanya Whoosh ini sangat membantu sekali untuk kita di Jakarta. Mempromosikan Jakarta sebagai destinasi pariwisata, terutama untuk di negara-negara ASEAN. Karena negara ASEAN ini baru Jakarta, baru kita Indonesia yang punya kereta cepat," kata Ketua Umum Astindo Pauline Suharno usai acara Pembukaan Astindo Travel Fair 2024 di Tangerang, Banten, Jumat.

Dirinya mengatakan, pihaknya banyak menerima permintaan kunjungan untuk melakukan tur menggunakan Kereta Cepat Whoosh.

Peningkatan permintaan itu didominasi oleh pelajar dan korporasi yang ingin mencoba proyek kereta cepat pertama di ASEAN, sekaligus berkunjung ke Jakarta dan Bandung.

"Jadi banyak sekali permintaan dari student, banyak permintaan dari korporasi di seluruh ASEAN Untuk tur Jakarta ke Bandung," katanya.

Menurutnya, selain menggaet masyarakat ASEAN agar mau berkunjung ke dua kota tersebut, kereta Whoosh juga menarik minat masyarakat dalam negeri, untuk mau berwisata ke dua kota di Pulau Jawa itu.

"Meningkatkan masyarakat yang mau berwisata ke Bandung, pengen nyoba," katanya.

Sebelumnya Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf Dwi Marhen Yono mengatakan potensi perdaran uang di sektor pariwisata dan ekraf bila target wisatawan domestik tahun 2024 terpenuhi mencapai lebih dari Rp2 ribu triliun.

Angka tersebut didapat melalui asumsi terpenuhinya target wisatawan dalam negeri sebanyak 1,25 miliar, dengan masing-masing individu menghabiskan Rp2 juta untuk pemenuhan akomodasi hotel, transportasi, paket wisata, serta makan.

"Kalau 1 miliar masing-masing wisatawan tadi membelanjakan uangnya 2 juta untuk beli makan, untuk nginep, untuk transportasi, beli paket wisata akan ada Rp2 ribu triliun uang berputar di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Itu target normal kami," ujarnya.



 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Astindo: Kereta Whoosh bantu promosikan Jakarta dan Bandung ke ASEAN