Ratusan murid hingga guru ikuti kegiatan Consulate Goes to CLC di Tawau

id Konsulat RI Tawau, consulate goes to CLC,Sabah ,Sarawak

Ratusan murid hingga guru ikuti kegiatan Consulate Goes to CLC di Tawau

Arsip - Pelajar penerima beasiswa ADEM dari Kemdikburistek berfoto bersama jajaran Konsulat RI Tawau di Tawau, Sabah, Malaysia, Minggu (21/7/2024). (ANTARA/HO-Konsulat RI Tawau)

Kuala Lumpur (ANTARA) - Sekitar 300 guru dan murid di Community Learning Center (CLC) Sungai Balung di Tawau, Sabah, Malaysia, mengikuti “Consulate Goes to CLC” untuk memberikan pemahaman keindonesiaan kepada anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI).

Konsul RI Tawau Aris Heru Utomo dalam keterangannya diterima di Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan kegiatan itu bertujuan memberikan pemahaman keindonesiaan bagi anak-anak PMI yang bekerja di Sabah, khususnya di wilayah kerja Konsulat RI Tawau yang meliputi Tawau, Kunak, Lahad Datu, Kalabakan, Semporna.

Keprihatinan dan kekhawatiran akan hilangnya pemahaman akan keindonesiaan dari anak-anak pekerja migran yang mayoritas bekerja di ladang-ladang sawit di sana, mengingat sebagian besar dari mereka lahir, tumbuh dan berkembang di luar Indonesia dan tidak mendapatkan pendidikan seperti halnya anak-anak Indonesia lainnya di dalam negeri.

CLC adalah sebuah tempat kegiatan belajar bagi anak-anak usia sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang dibentuk sesuai Memorandum of Understanding tahun 2011 antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia guna memberikan akses pendidikan kepada anak-anak Indonesia yang berada jauh di pelosok pedalaman perkebunan sawit.

Pengajar di CLC sebagian didatangkan dari Indonesia dan dibiayai dari anggaran Pemerintah RI, sementara sebagian lainnya dibiayai oleh syarikat atau perusahaan yang mempekerjakan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Kegiatan Consulate Goes to CLC terdiri dari upacara bentang bendera yang juga diikuti staf Konsulat RI dan perwakilan syarikat serta pemberian materi pembelajaran tentang Pancasila dan kebangsaan Indonesia serta bahaya narkoba.

Ia mengatakan tidak adanya pengibaran bendera merah putih dapat dipahami karena tempat kegiatan upacara bendera bukan lah merupakan bagian dari wilayah kedaulatan Indonesia, sementara bendera merupakan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara.

Aris mengatakan sempat mengamanatkan agar murid CLC tidak melupakan jati diri mereka sebagai orang Indonesia, meskipun lahir dan besar di Malaysia. Karena mereka tetap bagian dari bangsa dan negara Indonesia, status kewarganegaraan mereka pun masih Indonesia.

Ia juga mengatakan berpesan agar para pelajar Indonesia di Sabah untuk rajin belajar, tetap optimis menatap masa depan yang lebih baik dan berani menggantungkan cita-cita setinggi langit.

Aris Heru mengatakan bahwa dalam pemberian materi pembelajaran tentang Pancasila dan kebangsaan Indonesia kepada sekitar 102 pelajar CLC Sungai Balung tingkat SMP, ia memaparkan sejarah Indonesia dari era Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908 hingga Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia 17 Agustus 1945 dan Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945.

Materi lain mengenai bendera, bahasa, lambang negara serta lagu kebangsaan sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

Menurut dia, penyampaian materi itu penting karena bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia merupakan sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD NRI Tahun 1945.

Tanya jawab juga terlaksana dengan beberapa pertanyaan dari murid CLC bagaimana cara menjadi anggota TNI dan polisi atau profesi lainnya.

Staf Teknis Kepolisian Republik Indonesia dari Konsulat RI Tawau menyampaikan materi mengenai bahaya narkoba. Mereka diingatkan untuk jangan sampai tergoda memakai narkoba serta berani untuk tegas menolak bila ada yang menawarkannya.

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 300 murid hingga guru ikuti kegiatan Consulate Goes to CLC di Tawau