Jakarta (ANTARA) - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri melakukan ziarah ke makam Imam Al Bukhari di Desa Khartang, Kota Samarkand, Uzbekistan, Jumat.
Megawati tiba sekitar pukul 14.30 waktu setempat dengan mengenakan busana panjang warna merah berbalut kerudung putih. Putri presiden pertama RI Ir. Soekarno itu disambut oleh Wakil Gubernur Samarkand Rustam Kobilov dan Direktur Kompleks Imam Bukhari Maqsud Hoji.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat malam, Megawati didampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga serta Guru Besar Fakultas Hubungan Internasional Universitas St. Petersburg Connie Rahakundini Bakrie.
Terlihat juga yang turut mendampingi Megawati, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri Ismail, Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amarulla Octavian, Wakil Kepala BPIP Rima Agristina, dan Samuel Wattimena (calon anggota DPR RI terpilih).
Maqsud Hoji pun mempersilakan Megawati beserta rombongan untuk masuk ke dalam kompleks makam Imam Bukhari.
Saat perjalanan menuju makam, Megawati juga menyempatkan bertanya kepada Maqsud Hoji terkait dengan beberapa sisi bangunan kompleks makam yang tengah dalam proses renovasi.
Megawati terlihat sangat terkesan dengan ukiran dinding dan atap di salah satu sisi kompleks makam yang sangat indah. Perpaduan warna krem serta ukiran gambar khas Uzbekistan.
Meski kompleks makam masih dalam proses renovasi, Megawati tetap terkesan dengan sejumlah sisi bangunan.
Bangunan kompleks itu memang sedang direnovasi, khususnya di bagian mesjid. Kendati demikian, itu tak membuat Megawati dan rombongan berhenti untuk melakukan ziarah itu.
Megawati tampak khusyuk berdoa di dekat makam Imam Al Bukhari. Lama dia berdoa. Terlihat sambil menitikkan air mata. Usai berdoa, sehelai tisu diambilnya untuk menyeka air mata dan hidung yang berair.
Usai berdoa, Megawati dan rombongan menemui jajaran pengurus utama kompleks tersebut. Putri Proklamator RI Soekarno itu menyerahkan dua buah bingkisan berisi kain batik.
Ahmad Basarah yang terus berada di dekat Megawati tampak berkomunikasi dengan pihak sang wakil gubernur dan pengurus masjid tentang niatan Megawati.
Semuanya terjadi apa adanya. Para pekerja konstruksi terus bekerja sambil melihat dari jauh. Megawati hadir tanpa meminta agar semua pekerjaan dihentikan.
Kompleks itu memang sedang direkonstruksi total dengan luas 48.000 meter persegi. Bila selesai, kompleks akan memiliki mesjid indah yang bisa menampung 9.000-an umat ketika salat bersama.
Selain itu, rekonstruksi akan menyiapkan sebuah taman indah seluas 4.400 meter persegi. Begitu informasi dari website informaso mengenai Samarkand.
Ahmad Basarah berharap kunjungan Megawati menjadi pengingat memori kolektif bangsa Indonesia akan peran dan legasi presiden pertama RI Ir. Soekarno terhadap dunia Islam.
Saat ini makam Imam Bukhari menjadi ziarah wisata umat Islam dunia, termasuk masyarakat Indonesia.
"Dari kunjungan Ibu Megawati ini diharapkan ada pencerahan untuk masyarakat Indonesia dan juga internasional akan legasi Bung Karno terhadap perkembangan dunia Islam, selain memunculkan dampak sosial ekonomi bagi kedua negara," kata Basarah.
Wakil Ketua MPR RI ini mengingatkan akan peran besar Soekarno dalam penemuan makam Imam Al Bukhari.
"Bung Karno tokoh yang meminta kepada pemerintah komunis Soviet kala kunjungan kenegaraannya pada tahun 1956 agar ditemukan makam tersebut. Ini legasi Bung Karno untuk dunia Islam," jelas.
Ia berharap kunjungan Megawati makin memperkuat hubungan kedua negara.
"Saat Ibu Megawati berbincang dengan Wakil Gubernur Samarkand Rustam Kobilov kemarin, terlihat keinginan untuk mempererat hubungan kedua negara, khususnya antara Samarkand dan Jakarta," pungkasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Megawati Soekarnoputri ziarah ke makam Imam Al Bukhari