Menkop UKM menyarankan Iwapi kembangkan trading house di Malaysia

id Menkop UKM, Teten Masduki,Iwapi,Kuala Lumpur

Menkop UKM menyarankan Iwapi kembangkan trading house di Malaysia

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki (tengah) bersama Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono (ketiga kanan) dan Ketua Umum DPP Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Nita Yudi (ketiga kiri) membuka Rakernas ke-3 Iwapi di Kuala Lumpur, Selasa (24/9/2024). ANTARA/Virna P Setyorini

Kuala Lumpur (ANTARA) - Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyarankan para pengusaha perempuan dalam Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) mengembangkan trading house untuk memudahkan membangun usaha bersama dengan pengusaha Malaysia.

Teten usai membuka Rakernas ke-3 Iwapi di Kuala Lumpur, Selasa, mengatakan inisiatif organisasi pengusaha wanita itu untuk membangun usaha bersama Malaysia harus diapresiasi. Dirinya menyarankan agar Iwapi mengembangkan trading house di sana supaya membantu para pengusaha Indonesia yang mau masuk ke pasar Malaysia.

“Tadi kami sarankan ke Ibu Nita (Ketua Umum DPP Iwapi Nita Yudi), coba bikin di sini (Malaysia) ‘trading house’ supaya membantu para pengusaha Indonesia yang mau masuk ke pasar Malaysia,” kata dia.

Trading house tersebut, menurut Teten, akan membantu dalam menyediakan sistem logistik, pembiayaan hingga urusan standardisasi produk, sehingga benar-benar membantu dan memudahkan pengusaha Indonesia yang memasukkan produknya ke negeri jiran.

Menurut dia, kerja sama antara Indonesia dan Malaysia terutama di sektor perdagangan dan ekspor tentu dapat berjalan berkelanjutan dengan adanya fasilitas trading house. Pemerintah telah mencoba membuat uji coba itu.

Teten mengatakan potensi meningkatkan perdagangan dengan memasukkan produk-produk Indonesia ke Malaysia cukup besar.

Ia memberi contoh industri kecantikan dan kuliner, mode, produk kesehatan yang bahkan, menurut dia, dapat dikerjasamakan antara Indonesia, Malaysia dan Thailand untuk menembus pasar lebih luas lagi secara global.

Produsen dari produk-produk itu, kata Teten, mayoritas perempuan. Karena itu, pemerintah mencoba mendorong agar kaum perempuan lebih meningkatkan perannya dalam hal perekonomian, dan Iwapi dapat membantu mengupayakan itu.

Dengan Indonesia dan Malaysia menguasai minyak sawit, menurut Teten, seharusnya bisa ada produk turunan yang dihasilkan dari hilirisasi produk tersebut yang dapat membantu mendapatkan keuntungan dari sana.

Sebanyak sekitar 1.250 wanita pengusaha dari Iwapi yang berasal dari 34 provinsi dan satu perwakilan luar negeri, yakni Malaysia, melakukan rakernas ke-3 di Kuala Lumpur. Rakernas dibuka oleh Teten Masduki serta dihadiri oleh sejumlah perwakilan pengusaha dari Malaysia.

Pada Senin (23/9), hampir 100 stan dibuka dalam Iwapi Ekspo di Kuala Lumpur, memamerkan produk-produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari Indonesia, maupun produk dan jasa dari perwakilan pengusaha Malaysia. Selain itu diadakan pula pencocokan bisnis yang mempertemukan 15 perusahaan Indonesia dengan Malaysia.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkop UKM sarankan Iwapi kembangkan trading house di Malaysia