Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Bagian Kontraterorisme Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM) telah menangkap tujuh tersangka teroris dalam kurun waktu (30/10) hingga (12/11).
"Kami telah melakukan operasi di Putrajaya dan Sabah serta berhasil menangkap tujuh warga Filipina dan seorang warga Malaysia," ujar Kepala PDRM, Irjen Pol Tan Sri Dato` Sri Mohamad Fuzi Bin Harun di Kuala Lumpur, Jumat.
Dia mengatakan penangkapan pertama (30/10) melibatkan seorang laki-laki warga negara Malaysia berusia 38 tahun, yang bekerja sebagai agen penjual emas batangan.
Pelaku terlibat dalam menyalurkan dana kepada seorang warga Malaysia yang ikut kelompok teroris di Suriah, Akel Zainal, pada 2017 untuk membiayai terorisme.
Penangkapan kedua terjadi pada (1/11) di Tenom, Sabah, yang melibatkan tiga pelaku warga Filipina antara 27 hingga 51 tahun yang bekerja sebagai buruh.
"Semua pelaku adalah anggota Abu Sayyaf Group (ASG) yang terlibat dalam `Kidnapping For Ransom (KFR)` di selatan Filipina dan Sabah. Salah seorang pelaku berusia 34 tahun, mempunyai keahlian menggunakan senjata api," katanya.
Penangkapan ketiga, ujar dia, dilakukan pada (8/11) di Ranau, Sabah, melibatkan dua warga Filipina berusia 35 tahun dan 46 tahun, yang masing-masing bekerja sebagai buruh dan juru teknik.
"Kedua pelaku merupakan anggota ASG dan terlibat dalam KFR di selatan Fiilipina dan Sabah. Pelaku berusia 35 tahun mempunyai peran merekrut anak-anak untuk bergabung ASG dan menjadi perisai manusia saat bertempur melawan tentara Filipina Basilan, selatan Filipina," katanya.
Dia juga terlibat dalam memenggal kepala orang-orang yang
tidak memenuhi tebusan yang dituntut ASG.
"Saat ditangkap, kedua pelaku sedang merancang melarikan diri ke selatan Filipina untuk menghindari penangkapan," katanya.
Fuzi mengatakan penangkapan keempat pada (10/11) di Kinarut, Sabah, melibatkan seorang pelaku warga Filipina berusia 30 tahun dan bekerja sebagai tukang besi.
"Pelaku adalah seorang komandan ASG yang juga tangan kanan pemimpin ASG, Furuji Indama," katanya.
Penangkapan kelima, ujar dia, terjadi pada (12/11) di Tenom, Sabah, yang melibatkan pelaku warga Filipina berusia 60 tahun dan bekerja sebagai pedagang pasar malam.
"Pelaku terlibat dalam melindungi salah seorang pelaku yang ditangkap pada 8 November 2018 saat mencoba melarikan diri dari perburuan polisi," katanya.
Berita Terkait
Putin nyatakan 24 Maret sebagai hari berkabung nasional di Rusia
24 March 2024 21:28 Wib
Indonesia kecam serangan teroris terjadi gedung konser Rusia
23 March 2024 20:12 Wib
Serangan teroris di gedung konser dekat Moskow menewaskan 60 orang
23 March 2024 11:25 Wib
Dewan Keamanan PBB mengutuk keras serangan teroris di Iran
05 January 2024 15:50 Wib
Iran berkabung setelah Kerman diguncang serangan teroris
04 January 2024 9:04 Wib
AS ancam Malaysia karena enggan anggap Hamas sebagai teroris
31 October 2023 20:06 Wib
Mengheningkan cipta awali laga-laga kualifikasi Piala Eropa
18 October 2023 5:26 Wib
Serangan bom mengguncang Turki
01 October 2023 18:08 Wib