Timor Leste tidak akan menyerah jadi anggota ASEAN

id Timor Leste,keanggotaan ASEAN,ASEAN,dubes Timor Leste

Timor Leste tidak akan menyerah jadi anggota ASEAN

Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia Alberto XP Carlos menyampaikan perkembangan beberapa isu politik luar negeri saat ditemui di Kedutaan Besar Timor Leste di Jakarta, Jumat (13/9/2019). Isu yang dibicarakan meliputi negosiasi perbatasan Indonesia dan Timor Leste, pencalonan Timor Leste di ASEAN, dan kerja sama ekonomi Indonesia-Timor Leste. (ANTARA/Genta Tenri MawangiTM)

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia Alberto XP Carlos menyatakan bahwa Timor Leste tidak akan menyerah dan terus berupaya untuk dapat menjadi negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

"Soal keanggotaan Timor Leste di ASEAN, kita tidak menyerah, kita tetap akan meminta ke organisasi regional Asia Tenggara ini untuk menjadikan kami anggota," kata Dubes Alberto kepada ANTARA saat ditemui di Kedutaan Besar Timor Leste di Jakarta, Jumat.

Dubes Timor Leste itu menyebutkan hampir semua negara anggota ASEAN mendukung negaranya untuk bergabung dengan ASEAN, dan hanya satu negara yang masih menolak.

"Saya mau berterima kasih ke Indonesia karena menjadi pendukung utama Timor Leste untuk masuk ASEAN, negara-negara anggota ASEAN lain juga tidak ada masalah. Hanya ada satu anggota ASEAN yang masih mengajukan syarat banyak sekali," ungkapnya, tanpa menyebutkan nama negara yang masih keberatan. 

ASEAN saat ini beranggotakan 10 negara, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Kamboja dan Myanmar. 



Timor Leste telah menunggu selama delapan tahun untuk menjadi negara anggota ASEAN. Satu hambatan utama bagi Timor Leste untuk menjadi anggota, menurut Alberto, adalah negara itu dinilai secara ekonomi belum mapan dan siap untuk bergabung di ASEAN.

"Kami perlu tahu sampai kapan kalian mau diam dan mengatakan Timor Leste belum mampu, belum mampu. Walaupun Timor Leste kecil, tetapi nilai strategisnya ada, jangan diabaikan itu," ucapnya.

Dubes Alberto mengungkapkan bahwa tim penilai dari ASEAN telah masuk dan melakukan evaluasi di Timor Leste untuk kesiapan menjadi anggota ASEAN.



"Setelah mereka berdiskusi, mereka melihat ada kemajuan sedikit, tetapi mereka bilang Timor Leste perlu penambahan sumber daya manusia karena ASEAN pertemuannya banyak sekali. Negara besar banyak orang, negara kecil seperti Timor Leste itu sulit untuk mengirim orang untuk 500 sampai 800 pertemuan per tahun," ujar dia.

Untuk itu, dia berharap ASEAN ke depannya bisa menjadi lebih efisien dalam mengadakan pertemuan.

Dubes Alberto menambahkan tim penilai dari ASEAN juga akan segera melaporkan hasil evaluasinya terhadap Timor Leste kepada seluruh anggota ASEAN.

"Mereka sebentar lagi mengeluarkan temuan-temuannya, dan kami akan tetap siap," ujar dia.