Kuala Lumpur (ANTARA) - Sanggar bimbingan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Malaysia (PCIM Malaysia) yang berlokasi di Kampung Baru, Kuala Lumpur, beroperasi kembali seiring dengan penetapan fase empat pengendalian COVID-19 di wilayah ini.
"Kegiatan sanggar bimbingan di Kampung Baru sudah dimulai sejak Senin kemarin," ujar Wakil Ketua Majelis Pendidikan, Seni dan Olahraga PCIM Malaysia, Ustadz Ahmad Fathoni ketika dihubungi di Kuala Lumpur, Rabu.
Sanggar bimbingan yang mendidik anak-anak dari pekerja migran yang tidak berdokumen ini berlokasi di dua tempat di Jalan Raja Alang Kuala Lumpur, salah satunya berdekatan dengan Warung Soto Lamongan, yang juga merupakan unit usaha PCIM Malaysia.
"Selama ini kita saksikan anak-anak kita belajar tanpa meja belajar (rehal). Kami kemudian menggagas penggalangan dana untuk pembelian rehal yang akan dipakai anak-anak kita belajar di sanggar belajar," kata guru sebuah sekolah internasional di Kuala Lumpur tersebut.
Fathoni mengatakan, pihaknya memerlukan 50 buah rehal yang harga satuannya adalah RM 35 atau Rp119 ribu.
"Alhamdulillah setelah diumumkan ke jamaah banyak donasi berdatangan. Ada yang menyumbang empat rehal, lima rehal. Kami juga mendapatkan bantuan dari Majelis Pelayanan Sosial dan Kesejahteraan Umat," katanya.
Seorang pengajar di sanggar bimbingan, Supardi Kaman mengatakan anak-anak sangat kesulitan saat belajar kalau tidak ada rehal karena harus membungkuk kalau menulis.
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Sanggar Bimbingan PCIM Malaysia diresmikan pada 9 April 2021 oleh Atase Pendidikan KBRI Kuala Lumpur Mukhammad Farid Makruf dan saat ini memiliki 50 orang siswa.
Saat itu peresmian turut dihadiri oleh Ketua PCIM Malaysia, Prof Dr Sonny Zulhuda dan Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Dr Encik Abdul Hajar.
Saat ini di Semenanjung Malaysia terdapat 12 sanggar bimbingan yang dibina oleh KBRI Kuala Lumpur.
Sanggar bimbingan Muhammadiyah di Malaysia beroperasi kembali
"Alhamdulillah setelah diumumkan ke jamaah banyak donasi berdatangan. Ada yang menyumbang empat rehal, lima rehal. Kami juga mendapatkan bantuan dari Majelis Pelayanan Sosial dan Kesejahteraan Umat," katanya.