Indonesia Bertutur dorong kemampuan mengelola budaya dengan cara kreatif

id G20 Indonesia,Indonesia Bertutur,Festival Indonesia Bertutur,Dirjen Kebudayaan Kemdikbudristek,Kemdikbudristek,Hilmar Fa

Indonesia Bertutur dorong kemampuan mengelola budaya dengan cara kreatif

Kolaborasi seniman dari berbagai daerah menampilkan pertunjukan seni Beksan Akapela Pradaksina saat pembukaan Indonesia Bertutur 2022 di Taman Lumbini Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (7/9/2022). Acara yang menjadi bagian dari kegiatan G20 tersebut mengusung tema "Mengalami Masa lalu, Menumbuhkan Masa Depan" serta melibatkan 900 pelaku budaya dan menampilkan lebih dari 100 karya. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/wsj.

Dari segi tema ini menarik dimana kita melihat praktik kebudayaan masa lalu, tapi dengan pandangan terkini yang relevan
Yogyakarta (ANTARA) - Festival Indonesia Bertutur, yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan G20 bidang kebudayaan, menyampaikan pesan bahwa kemampuan masyarakat dalam mengelola kekayaan budaya dengan cara kreatif adalah kunci pertumbuhan.

Acara Indonesia Bertutur, yang diselenggarakan di Kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah itu diikuti oleh 900 orang seniman dan pelaku budaya dan mengusung tema "Mengalami Masa Lalu, Menumbuhkan Masa Depan".

"Dari segi tema ini menarik dimana kita melihat praktik kebudayaan masa lalu, tapi dengan pandangan terkini yang relevan. Intinya interpretasi masa kini terhadap tradisi masa lalu," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid di Yogyakarta pada Minggu.

Hilmar mengatakan bahwa melalui Indonesia Bertutur, Kemendikbudristek mengajak masyarakat, terutama kalangan muda, untuk memaknai kembali pengetahuan dari masa lalu dan sejarah dengan cara-cara baru yang relevan untuk masa kini.

Tujuan utama dari Festival Indonesia Bertutur itu adalah untuk menjaga budaya yang berkelanjutan, melalui kegiatan yang memberikan edukasi, pengalaman, dan inspirasi.

Melalui edukasi pada Indonesia Bertutur, Kemendikbudristek ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya cagar budaya sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan yang dapat diaplikasikan di masa kini dan masa mendatang.

Baca juga: "Titik Balik" awali pameran seni rupa di Borobudur setelah vakum karena COVID-19