Tujuh wisatawan terseret arus di Aceh Selatan

id Tujuh wisatawan terseret arus di Aceh Selatan

Tujuh wisatawan terseret arus di Aceh Selatan

dokumentasi : Tim SAR bersama nelayan dan warga melakukan pencarian seorang pelajar yang terseret ombak saat mandi bersama temannya di Pantai Wisata Ulee Lheue, Banda Aceh, Kamis (10/3/16). Hingga menjelang malam, Tim SAR bersama nelayan dan warga se

Tapaktuan, Aceh (AntaraKL) - Tujuh wisatawan lokal hanyut terseret arus laut di objek wisata Tapak Tuan Tapa, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, Minggu, satu orang di antaranya hilang.

Ketua Satuan Tugas (Sagas) SAR Aceh Selatan Mayfendri mengatakan, rombongan wisatawan lokal dari Selimum, Kabupaten Aceh Besar itu hanyut terseret arus laut sekitar pukul 12.15 WIB.

Dari tujuh orang korban satu diantaranya bernama Azhari alias Ismail (32) dilaporkan hilang tenggelam ke dasar laut sementara enam korban lainnya berhasil menyelamatkan diri.

"Saat tiba di lokasi objek wisata, mereka langsung turun ke lokasi. Saat sedang foto-foto selfi, tiba-tiba datang ombak besar langsung menyambar mereka terseret ke laut," ungkap Mayfendri mengutip keterangan saksi korban.

Ke-7 korban tersebut bernama Naufa (22), Mukadar (21), Khairullah (23), Saddam (23), Arif (25), Ari (22) dan Azhari alias Ismail (32).

Dikatakan, saat terkena hantaman ombak beberapa di antaranya sempat memegang batu karang sehingga tidak sampai terseret arus laut.

Ada juga yang terseret arus laut tapi masih bisa berenang ke pinggir sehingga mampu menyelamatkan diri.

Sementara satu orang lagi bernama Azhari langsung terseret ke laut lepas dan kemudian hilang tenggelam ke dasar laut.

"Enam orang korban selamat dalam kejadian naas tersebut telah kami evakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Yulidin Away (RSUD YA) Tapaktuan untuk mendapatkan perawatan karena sebagiannya mengalami luka-luka. Seluruh korban juga mengalami trauma berat," ujarnya.

Sedangkan terhadap korban hilang bernama Azhari alias Ismail, hingga pukul 15.00 WIB masih belum ditemukan.

Tim gabungan yang melibatkan Satgas SAR, TNI/Polri, PMI dan relawan RAPI bersama nelayan setempat masih melakukan proses pencarian dengan cara menyisir wilayah perairan laut sekitar tempat kejadian serta menerjunkan tim penyelam untuk memastikan apakah korban masih tersangkut batu karang di dasar laut.

Meskipun tim gabungan telah menerjunkan sejumlah personil lengkap dengan peralatan serta perahu karet dan boat nelayn, namun hingga Minggu sore, proses pencarian dilaporkan belum membuahkan hasil.

Tim penyelamat dilaporkan mengalami kendala dan hambatan dalam melakukan proses pencarian terhadap korban hilang karena ombak laut cukup besar disertai angin kencang dan air keruh, katanya.