Menpar Lakukan Pertemuan Dengan Industri Pariwisata China

id Menpar Lakukan Pertemuan Dengan Industri Pariwisata China

Menpar Lakukan Pertemuan Dengan Industri Pariwisata China

Menteri Pariwisata Arief Yahya (ANTARA FOTO/Akso/agr/kye/15)

Jakarta (AntaraKL) - Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan pertemuan dengan berbagai kalangan industri pariwisata China setibanya di Beijing dalam rangkaian menghadiri Konferensi Pertama Dunia tentang Pariwisata Bagi Pembangunan (First World Conference on Tourism for Development) pada 19-20 Mei 2016.

Keterangan dari Kementerian Pariwisata di Jakarta, Kamis, menyebutkan sebelum pembukaan konferensi, Menpar Arief Yahya bertemu secara maraton dengan berbagai industri pariwisata negeri tirai bambu itu.

Kalangan industri pariwisata yang ditemui Arief Yahya berasal dari perusahaan penerbangan, perusahaan investasi pariwisata, perusahaan media, dan perusahaan perjalanan wisata.

Dari perusahaan perjalanan wisata, misalnya, Arief Yahya menemui lima perusahaan terbesar di China yakni CITS, CTS, Caissa, Jet-tour, U-Tour, dan Ctrip.

"Semakin banyak pintu yang terbuka untuk menuju target 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019," ujar Arief Yahya soal hasil pertemuan yang berujung pada komitmen peningkatan kerja sama kedua belah pihak.

Dua dari tiga prioritas utama kerja sama yakni soal pemasaran dan pengembangan destinasi-industri pariwisata dibahas secara detil sampai ke tingkat teknis.

"Ujungnya adalah memperkuat 3A, atraksi, akses, amenitas agar mampu mengangkut dan menampung sebanyak mungkin wisatawan," ucap Arief Yahya.

Ia juga mengatakan promosi Bali dan "Wonderful Indonesia" sudah berhasil populer di China dan Menpar ingin ada destinasi baru yang juga dipromosikan di China.

Selain itu Menpar juga ingin lebih banyak panduan pariwisata Indonesia yang berbahasa Mandarin karena akan membuat wisatawan asal China merasa nyaman.

Salah satu perusahaan maskapai milik swasta di Shanghai, Spring Airlines, juga bertemu Menpar dan menyatakan minatnya untuk terbang ke destinasi wisata di Indonesia.

Mereka yang juga punya paket wisata "Spring Tour" yang sudah membawa penumpang ke Thailand, Malaysia, Singapura, Hong Kong, Korea, dengan 150 rute, 98 domestik dan 52 internasional.

CYTS (Chinese Youth Tourism Service) salah satu perusahaan tur yang mengembangkan properti di Beijing dan Shanghai, juga bertemu Menpar Arief Yahya. Perusahaan itu khusus merestorasi kawasan lama atau "heritage" menjadi destinasi baru yang bagus. Mereka ingin membangun di Bali.

Menpar juga mengajak pimpinan maskapai Citilink bertemu dengan pimpinan Hubei Wanda Tourism. Hubei merupakan mitra untuk mendatangkan wisatawan asal China ke Indonesia sedangkan maskapai Citilink diajak ke Beijing untuk menindaklanjuti program bersama Kemenpar untuk menghidupkan KEK (kawasan ekonomi khusus) pariwisata di Morotai. Citilink mengangkut penumpang dari 12 kota di China ke Morotai, dan juga membangun amenitas di salah satu dari 10 top destinasi prioritas itu.

Pertemuan dengan Hubei Wanda itu menghasilkan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Vincensus Jamedu (Asdep Asia Pacifik dan India Kemenpar), Albert Burhan (CEO PT Citilink Indonesia), MP Yueming (Vice President of Wanda Culture Group).

Hubei Wanda adalah perusahaan properti yang membangun mal, hotel, apartemen, gedung komersial, kawasan pariwisata, hiburan, perusahaan keuangan, dan investasi pariwisata.