Istanbul (ANTARA) - Kerusakan infrastruktur di Ukraina akibat perang dengan Rusia hingga saat ini telah menyebabkan kerugian ekonomi senilai hampir 138 miliar dolar AS (sekitar Rp2,1 kuadriliun), menurut seorang pejabat, Rabu.
Hingga Desember, 149.300 bangunan tempat tinggal rusak atau hancur, kata Wakil Pertama Menteri Luar Negeri Ukraina Emine Dzheppar di Twitter, yang mengutip hasil penelitian School of Economics di Kiev.
Rusia juga telah menyebabkan ratusan ribu keluarga di Ukraina kehilangan tempat tinggal, katanya menambahkan.
Penelitian itu menunjukkan bahwa kerusakan rumah dan infrastruktur menyumbang jumlah kerugian terbanyak, masing-masing 54 miliar dolar AS (Rp808,7 triliun) dan 35,6 miliar dolar AS (Rp533 triliun) dari total kerugian senilai hampir 138 miliar dolar AS.
Invasi Rusia ke Ukraina kini sudah memasuki bulan ke-11, dan tercatat setidaknya 18.483 warga sipil telah menjadi korban perang tersebut, menurut laporan PBB pekan ini.
Jumlah tersebut terdiri dari 7.068 orang tewas dan 11.415 orang luka-luka, 838 di antaranya adalah anak-anak, menurut laporan tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Polri menggagalkan penyeludupan 149 kg sabu-sabu jaringan Aceh-Malaysia
Baca juga: Kasus DBD di Malaysia naik 226 persen di tiga pekan pertama 2023
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kerusakan infrastruktur akibat perang di Ukraina capai Rp2 kuadriliun
Berita Terkait
17 jasad ditemukan di lokasi jatuhnya helikopter di Rusia
02 September 2024 8:46 Wib
Presiden Rusia dan PM India bertemu bahas resolusi konflik Ukraina
28 August 2024 6:13 Wib
Malaysia menasihati warganya di Kursk untuk tetap waspada
12 August 2024 20:00 Wib
Rusia mengevakuasi 76.000 penduduk di tengah pertempuran dengan Ukraina
11 August 2024 12:17 Wib
Menlu Rusia bertemu PM Malaysia bahas keikutsertaan dalam BRICS
29 July 2024 5:22 Wib
Ukraina menyatakan siap berunding dengan Rusia
26 July 2024 9:29 Wib
India serukan pembicaraan damai untuk akhiri perang Ukraina
10 July 2024 8:45 Wib
Rusia menyerang pangkalan udara Ukraina tempat pesawat pasokan Barat
28 June 2024 5:57 Wib