Badung, Bali (ANTARA) - Pertemuan tingkat Deputi Bank Sentral Negara-negara ASEAN di bawah Keketuaan Indonesia atau ASEAN Central Bank Deputies Meeting (ACDM) telah dimulai di Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Pertemuan tersebut mengawali rangkaian pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN atau 1st ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM).
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo di Badung, Selasa, memimpin dan membuka pertemuan yang dihadiri oleh delegasi dari deputi bank sentral atau yang mewakili dari negara ASEAN itu.
Bersamaan dengan itu, berlangsung pula pertemuan tingkat Deputi Menteri Keuangan ASEAN atau Finance Deputies Meeting (AFDM).
Dody Budi Waluyo menyampaikan bahwa penting bagi bank sentral ASEAN untuk memperkuat koordinasi kebijakan untuk mendukung pemulihan, mendorong pertumbuhan, dan meningkatkan stabilitas keuangan.
Secara umum, BI menekankan perlunya ASEAN mempererat kerja sama dan mengambil langkah kolektif yang berkaitan dengan Recovery-Rebuilding, Digital Economy, dan Sustainability, yang telah dirumuskan menjadi tiga Priorities Economic Deliverables (PEDs) Indonesia.
Adapun pembahasan dalam ACDM difokuskan pada tiga fokus utama, yaitu pertama, pemanfaatan diversifikasi mata uang dengan eksplorasi transaksi mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT).
Fokus kedua yakni pengembangan Regional Payment Connectivity (RPC) dalam meningkatkan konektivitas pembayaran lintas batas dalam mendukung pertumbuhan yang inklusif.
Terkait dengan hal ini, BI menyampaikan perlunya pengembangan sistem pembayaran dan digitalisasi dengan memajukan kerja sama konektivitas pembayaran untuk mendukung pembayaran lintas batas yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif.
Kemudian fokus ketiga merupakan Penguatan ketahanan keuangan makro melalui implementasi bauran kebijakan.
BI menyampaikan bahwa ASEAN perlu memperkuat pemahaman tentang bauran kebijakan dan mendorong negara ASEAN untuk mengembangkan kerangka analitis yang sistematis untuk memperkuat antisipasi apabila terdapat guncangan.
Lebih lanjut, ACDM juga membahas mengenai perkembangan integrasi keuangan untuk ASEAN 2025. Dalam sesi ini, co-chairs pada level Working Committees (WCs) menyampaikan perkembangan lingkup kerja masing-masing di bawah Keketuaan ASEAN Indonesia 2023.
Secara umum, negara anggota mendukung prioritas Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat resiliensi ekonomi.
Dalam pertemuan ACDM tercatat sembilan perwakilan delegasi bank sentral yang hadir secara langsung, antara lain Monetary Authority of Singapore (MAS), Bank Negara Malaysia (BNM), Bank of Thailand (BOT), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Bank of Laos (BOL), Brunei Darussalam Central Bank (BDCB), National Bank of Cambodia (NBC), dan State Bank of Vietnam (SBV).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pertemuan Deputi Bank Sentral ASEAN awali rangkaian 1st AFMGM 2023
Berita Terkait
Erick Thohir tegas dukungan BUMN untuk perlindungan pekerja migran Indonesia
23 November 2024 7:28 Wib
Wamen PPMI soroti pentingnya pekerja migran Indonesia gunakan jalur prosedural ke Malaysia
21 November 2024 10:52 Wib
Klasemen grup C kualifikasi Piala Dunia 2026: Indonesia ke tiga besar, Jepang nyaman di puncak
20 November 2024 8:25 Wib
Suporter sambut meriah kembalinya Eliano Reijnders ke dalam skuad timnas Indonesia
19 November 2024 19:00 Wib
Menteri PPMI sebut pekerja migran Indonesia harus terlindungi saat bekerja di luar negeri
19 November 2024 18:59 Wib
Pratinjau Indonesia vs Arab Saudi Piala Dunia 2026; mencoba menjawab keraguan
19 November 2024 11:00 Wib
Prabowo sampaikan komitmen bawa Indonesia bergabung di BRICS sejak 2014
18 November 2024 13:31 Wib