Kuala Lumpur (ANTARA) - Media dan lembaga pemikir berperan penting sebagai jembatan untuk meningkatkan hubungan ASEAN-China di era yang kompleks saat ini, kata Wakil Perdana Menteri Malaysia Fadillah Yusof.
Media dan lembaga pemikir memainkan peranan penting dalam menjembatani perspektif, serta menginformasikan kebijakan dan mempromosikan kerukunan regional, kata Fadillah saat membuka ASEAN-China Media and Think Tank Forum 2025 di Kuala Lumpur, Jumat.
Dedikasi media dan lembaga pemikir melakukan kolaborasi untuk meningkatkan hubungan ASEAN-China, sangat dihargai, katanya.
Di era ketidakpastian ekonomi dan pergeseran geopolitik ini, usaha keduanya menjadi jembatan untuk memberikan rasa saling pengertian yang lebih dalam dan kerja sama yang bermakna, katanya.
Karenanya, menurut dia, forum seperti Forum Media dan Lembaga Pemikir ASEAN-China 2025 ini berfungsi sebagai platform untuk memperkuat suara ASEAN di panggung global, mengadvokasi stabilitas regional dan memperluas kerja sama maritim di bawah Jalur Sutera Maritim abad ke-21, yang merupakan bagian penting dari Prakarsa Sabuk dan Jalan.
Fadillah lebih lanjut mengatakan bahwa tahun ini menandai tonggak penting hubungan ASEAN-China mengingat kedua pihak bersiap menandatangani Protokol Peningkatan Kawasan Perdagangan Bebas China-ASEAN versi 3.0.
Itu menjadi langkah strategis menuju perdagangan, investasi, dan integrasi ekonomi yang lebih besar antara kawasan, katanya.
Kendati demikian, semua pihak harus menghadapi tantangan dengan bijaksana. Dalam konteks ini, langkah-langkah perdagangan global terkini, termasuk penerapan tarif baru, menggarisbawahi perlunya kemitraan ekonomi yang tangguh.
“Saya menantang Anda untuk menjadikan diskusi ini lebih dari sekadar omong kosong. Dunia membutuhkan ide-ide nyata, solusi praktis, dan yang terpenting, harapan! Harapan bahawa perbadaban yang bereda tidak hanya bisa hidup berdampingan, tetapi juga tumbuh bersama,” kata Fadillah di depan ratusan perwakilan media dan lembaga pemikir ASEAN dan China itu.
Wawasan dan kontribusi media dan lembaga pemikir sangat penting dalam membentuk masa depan hubungan ASEAN-China yang memastikan bahwa kemitraan tetap dapat dinamis, berwawasan ke depan, dan berdampak.
Sementara itu, dalam forum yang diadakan oleh Kantor Berita Xinhua dan BERNAMA itu, Pemimpin Redaksi Kantor Berita Xinhua Lyu Yansong mengatakan pihaknya berkomitmen untuk bekerja bahu membahu dengan media ASEAN dan lembaga pemikir untuk menumbuhkan kepercayaan dan berbagi kebijaksanaan, menghasilkan momentum baru dan dorongan baru untuk membangun komunitas China-ASEAN secara lebih dekat lagi dengan masa depan bersama.
Ia menggarisbawahi pentingnya media ASEAN-China bergandengan tangan untuk mengangkat narasi media dengan kualitas dan efikasi baru, merangsang momentum baru dalam penelitian lembaga pemikir, merangkul peluang baru di era kecerdasan buatan (AI), dan memperluas cakrawala dalam pertukaran antarmasyarakat (people-to-people).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Media, lembaga pemikir jembatan penting hubungan ASEAN-China