Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA) Terengganu, Malaysia, akan mengadakan seminar dan workshop International tentang penelitian kualitatif menggunakan software atlas.ti.
"Kami ingin mengenalkan software yang dapat digunakan secara gratis untuk membantu proses analisis data penelitian kualitatif kepada mahasiswa Indonesia dan mahasiswa internasional lainnya yang sedang belajar di Malaysia," ujar Ketua Panitia dan Pengurus PPI UniSZA, Muhammad Fadli, Sabtu.
Fadli menjelaskan tujuan diadakannya acara ini untuk membantu para mahasiswa Indonesia dan mahasiswa internasional dalam melakukan penelitian kualitatif dengan memanfaatkan software atlas.ti.
"Atlas.ti adalah perangkat lunak yang dapat membantu proses analisis data kualitatif. Perangkat lunak ini telah digunakan oleh peneliti di bidang pendidikan, pemerintahan, LSM dan sektor komersial di seluruh dunia," katanya.
Acara ini akan diadakan pada Minggu, 14 Januari 2018, bertempat di gedung perpustakaan Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA) Gong Badak Terengganu.
Pembicara dalam acara ini adalah Rahmat Saputra, trainer internasional atlas.ti yang telah lulus sertifikasi sebagai trainer resmi atlas.ti di Madrid pada November 2017 lalu.
Acara ini terbuka untuk umum. Namun, diperlukan pendaftaran di awal melalui contact person PPI UniSZA atau melalui instagram PPI UniSZA https://www.instagram.com/ppi_unisza/
PPI UniSZA aktif mengadakan berbagai seminar dan workshop untuk pengembangan "soft skill" mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Malaysia, terutama di kampus Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA) Terengganu.
Tiga bulan lalu PPI UniSZA juga mengadakan seminar internasional yang diikuti mahasiswa Indonesia dan Internasional di Malaysia dengan tema "Improve Your Research By Using Mendeley".
PPI Unisza gelar seminar penelitian kualitatif
"Atlas.ti adalah perangkat lunak yang dapat membantu proses analisis data kualitatif. Perangkat lunak ini telah digunakan oleh peneliti di bidang pendidikan, pemerintahan, LSM dan sektor komersial di seluruh dunia," katanya.