PPLN Kuala Lumpur minta pekerja izin memilih lebih awal

id PPLN Kuala Lumpur,Agung Cahaya Sumirat

PPLN Kuala Lumpur minta pekerja izin memilih lebih awal

Agung Cahaya Sumirat saat menghadiri deklarasi "Go Prabowo Sandi" di Kuala Lumpur (FOTO ANTARA / Agus Setiawan)

"Kalau ada pertanyaan kami belum mendaftar bisa saya sampaikan DPT sudah ditetapkan KPU per tanggal 15 Desember 2018. Kalau ada pertanyaan belum mendaftar bisa membuka laman www.pplnkualalumpur.org lalu klik di pendaftaran Pemilu Daftar Pemilih Khusu
Kuala Lumpur, (ANTARA News) - Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur meminta para pekerja Indonesia untuk meminta izin lebih awal dari pabrik (kilang), perkebunan (ladang) atau dari majikan agar bisa mencoblos pada Pemilu 2019.

"Para pekerja agar minta izin lebih awal agar bisa mencoblos di TPS KBRI Kuala Lumpur, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur atau di Wisma Duta," ujar Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur dan Ketua PPLN Kuala Lumpur, Agung Cahaya Sumirat di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu.

Agung mengemukakan hal itu ketika memberikan sambutan deklarasi relawan "Jokowi Macan Asia" (JMA) Cabang Malaysia yang berlangsung di Kuala Lumpur.

"Pemilu 2019 seluruh Malaysia di TPS berlangsung pada Minggu 14 April 2019. Pemilu 2019 di TPS akan diadakan mulai jam 08.00 pagi sampai jam 18.00 sore. Kami mohon kepada para WNI untuk berpartisipasi dengan menggunakan hak pilihnya," ujarnya, berharap.

Agung menegaskan tugasnya sebagai PPLN Kuala Lumpur adalah berusaha mendorong dan memfasilitasi WNI agar menggunakan hak pilihnya.

"Kalau ada pertanyaan kami belum mendaftar bisa saya sampaikan DPT sudah ditetapkan KPU per tanggal 15 Desember 2018. Kalau ada pertanyaan belum mendaftar bisa membuka laman www.pplnkualalumpur.org lalu klik di pendaftaran Pemilu Daftar Pemilih Khusus (DPK)," ucapnya.

Agung mengatakan Pemilu 2019 memiliki makna strategis karena pelaksanaannya dilakukan bersama-sama secara serentak sehingga pemilih nanti akan memiliki dua surat suara.

"Harus dipastikan bapak ibu jangan golput karena selisih satu suara ikut menentukan arah bangsa," tegasnya.