Imigrasi Malaysia gerebek tempat layanan seks

id Imigrasj Malaysia,Pusat Pijat

Imigrasi Malaysia gerebek tempat layanan seks

Penggerebekan tempat pijat (I)

Kuala Lumpur (ANTARA) - Kantor imigrasi Malaysia (JIM) telah menggerebek tiga buah lokasi tempat layanan seks di Setia Alam dan Selangor dalam operasi penertiban yang dijalankan pada Selasa.

Pernyataan JIM di Kuala Lumpur, Kamis, menyebutkan operasi dimulai pukul 22.45 dan berakhir pada tengah malam ini melibatkan 24 orang pegawai imigrasi dari Unit Operasi Khusus (UOK) dan Bagian Operasi Khusus dan Analisa.

Hasil penyelidikan dan informasi awal mendapatkan lokasi tersebut menawarkan layanan seks dan telah beberapa kali dirazia oleh pihak aparat namun tempat tersebut masih beroperasi lagi.

Tempat-tempat tersebut menjalankan aktivitas tidak bermoral seperti pelacuran dengan berlindung di balik usaha pusat pijat dan refleksiologi.

Salah satu lokasi yang diperiksa tidak mempunyai papan nama yang diletakkan di luar lokasi dan semua urusan akan dilakukan melalui aplikasi WeChat.

Semasa penggerebekan terdapat percobaan melarikan diri oleh wanita warga asing bersama pengelola tempat pijat melalui pintu belakang dan juga percobaan melompat dari jendela di tingkat satu tetapi tindakan tersebut berhasil dihalangi oleh aparat yang telah melakukan pengepungan awal.

Terdapat lokasi yang mengubah pintu masuk ke kamar pijat dengan papan kayu dan hiasan seperti bunga-bunga dinding dengan tujuan mengaburkan mata pihak petugas.

Tetapi petugas berhasil mendeteksi pintu masuk ke kamar-kamar pijat tersebut.

Saat pemeriksaan, wanita-wanita warga asing ini sedang asyik melayani pelanggan sehingga tidak sadar kehadiran pegawai imigrasi.

Pengelola tempat pijat juga mencoba menyembunyikan diri dalam toko untuk mengelakkan dirinya dideteksi oleh pegawai imigrasi.

Dari hasil pemeriksaan di ketiga tempat, sebanyak 20 wanita warga asing yaitu sembilan wanita Indonesia, enam wanita Thailand, tiga wanita Vietnam, satu wanita Laos dan satu wanita Kamboja ditahan.

Turut ditahan lima orang lelaki warga negara Malaysia yang bekerja sebagai pengelola dan juga penjaga di tempat tersebut.

Sebanyak enam berkas dikeluarkan kepada pelanggan yang berada di tempat tersebut saat penggerebekan dijalankan bagi membantu penyelidikan lebih lanjut.

Setiap tempat ini mempunyai aplikasi WeChat khusus untuk memudahkan pelanggan membuat pilihan dan pemesanan awal secara jejaring dalam tanpa hadir ke lokasi untuk tujuan pemilihan wanita.

Tempat-tempat tersebut menawarkan layanan seks mulai dari harga RM170 hingga RM200 selama 45 menit mengikuti paket-paket seperti paket B2B dan paket seks penuh.