Rumah kongsi TKI di Negeri Sembilan terbakar

id Malaysia,TKI,PMI,Pekerja

Rumah kongsi TKI di Negeri Sembilan terbakar

Puluhan rumah bedeng tenaga kerja Indonesia (TKI) yang biasa disebut rumah kongsi di Komplek Perumahan Tiara Sendayan, Labu, Negeri Sembilan, Malaysia, terbakar Kamis sore (13/8) sekitar pukul 16.00 waktu setempat. (ANTARA Foto/Ho-Rifky) (1)

"Penyebabnya ada orang masak terus gasnya meledak. Banyak penghuni di kongsi ini kurang lebih 1.600 orang. Yang sama saya hanya 22 orang," ujar salah seorang koordinator pekerja setempat, Rifky Maulana saat dihubungi dari Kuala Lumpur., Kamis
Kuala Lumpur (ANTARA) - Puluhan rumah bedeng tenaga kerja Indonesia (TKI) yang biasa disebut rumah kongsi di Komplek Perumahan Tiara Sendayan, Labu, Negeri Sembilan, Malaysia, terbakar Kamis sore (13/8) sekitar pukul 16.00 waktu setempat.

"Penyebabnya ada orang masak terus gasnya meledak. Banyak penghuni di kongsi ini kurang lebih 1.600 orang. Yang sama saya hanya 22 orang," ujar salah seorang koordinator pekerja setempat, Rifky Maulana saat dihubungi dari Kuala Lumpur., Kamis

Rumah bedeng yang terbakar tersebut berlokasi di sekitar Komplek Perumahan Tiara Sendayan yang selama ini dikerjakan pembangunanya oleh para pekerja tersebut. Rumad bedeng tersebut merupakan yang terbesar di antaranya rumah bedeng para pekerja yang ada di negara bagian tersebut.

Warga di sekitar lokasi proyek perumahan tersebut langsung menghubungi pemadam kebakaran setempat (bomba) dan tidak terlalu lama kemudian truk warna merah meluncur ke lokasi tersebut.

"Untuk makan malam hari ini kami dapat jatah  mie satu piring bantuan orang sekitar," kata pria asal Pamekasan tersebut.

Rifky mengatakan akibat kebakaran tersebut sejumlah barang milik pekerja termasuk paspor  terbakar.

Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Johor Bahru, Anang Fauzi Firdaus ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih menggali data jumlah pekerja di tempat tersebut.

Sejumlah relawan berusaha menuju lokasi kejadian termasuk dari Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia (AOMI) di Kuala Lumpur dan Persatuan Solidaritas Masyarakat Jawa (Pasomaja).