Ayub Basalamah kembali pimpin Apjati 2020-2024
Bandung (ANTARA) - Ayub Basalamah kembali memimpin Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) setelah unggul dalam pemilihan ketua periode 2020-2024 pada Munas Apjati 2020 di Kota Bandung, Jawa Barat.
Dalam pemilihan Ketua Apjati Periode 2020-2024 Ayub Basalamah berhasil meraih suara sebanyak 90 atau 66 persen dari jumlah 136 suara, sementara Iman Subali meraih 40 suara, dan 2 suara abstain.
Ketua Apjati terpilih Ayub Basalamah, Minggu, menyampaikan apresiasi dan berterima kasih kepada peserta yang memberikan tanggung jawab memimpin Apjati periode 2020-2024.
"Terima kasih kepada semua dan kami butuh masukan untuk sama-sama membesarkan Apjati ke depan," kata Ayub.
Ayub berharap masukan untuk perkembangan Apjati dan ke depan akan membuat Apjati berbeda dengan sebelumnya.
"Mari sama-sama mendorong dan menjadikan Apjati yang lebih besar lagi, dan saya tidak bisa sendiri tanpa bantuan teman-teman sekalian," katanya.
Ayub mengakui, sebagai manusia ada banyak kekurangan yang perlu diperbaiki.
Dia berjanji akan menindaklanjuti apa yang diharapkan Presiden Joko Widodo untuk membuka pasar kerja internasional bagi pekerja migran Indonesia agar bisa berkompetensi.
Sementara itu,dalam sambutan pembukaan secara virtual, Presiden Jokowi meminta semua pihak terlibat secara sinergis untuk membuat pekerja migran Indonesia mampu bersaing di pasar global, untuk melindungi hak-hak pekerja migran Indonesia, serta untuk menyejahterakan mereka dan keluarganya, dan menjadikan mereka menjadi duta bangsa Indonesia di masyarakat internasional.
Presiden meminta Apjati bersinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan PMI yang memiliki kompetesi untuk bersaing di pasaran internasional.
Apjati memahami bahwa pemerintah memiliki berbagai keterbatasan. Tidak mungkin tata kelola penempatan dan pelindungan pekerja migran Indonesia dilakukan sendiri oleh pemerintah.
Karena itu sinergi dan kolaborasi, kerja sama antara Apjati, Kemenaker, BP2MI dan instansi terkait lainnya turut serta berperan dalam momentum perbaikan tata kelola PMI yang pada akhirnya akan berdampak kepada peningkatan kualitas PMI yang akan ditempatkan ke luar negeri.
Ayub menambahkan, Apjati mendukung program pemerintah untuk penempatan PMI mengikuti adaptasi baru protokol kesehatan. Apjati hanya akan menempatkan PMI yang terjamin kesehatannya, skillnya dan kompetensinya sesuai yang diminta user di luar negeri.
Setelah terpilih sebagai Ketua Umum Apjati Periode 2020-2024, Ayub berjanji kepada forum untuk segera membuat struktur pengurus baru.
“Kami akan membantu teman-teman ke depan lebih maju dan kemenangan ini milik kita semua," katanya.
Dalam pemilihan Ketua Apjati Periode 2020-2024 Ayub Basalamah berhasil meraih suara sebanyak 90 atau 66 persen dari jumlah 136 suara, sementara Iman Subali meraih 40 suara, dan 2 suara abstain.
Ketua Apjati terpilih Ayub Basalamah, Minggu, menyampaikan apresiasi dan berterima kasih kepada peserta yang memberikan tanggung jawab memimpin Apjati periode 2020-2024.
"Terima kasih kepada semua dan kami butuh masukan untuk sama-sama membesarkan Apjati ke depan," kata Ayub.
Ayub berharap masukan untuk perkembangan Apjati dan ke depan akan membuat Apjati berbeda dengan sebelumnya.
"Mari sama-sama mendorong dan menjadikan Apjati yang lebih besar lagi, dan saya tidak bisa sendiri tanpa bantuan teman-teman sekalian," katanya.
Ayub mengakui, sebagai manusia ada banyak kekurangan yang perlu diperbaiki.
Dia berjanji akan menindaklanjuti apa yang diharapkan Presiden Joko Widodo untuk membuka pasar kerja internasional bagi pekerja migran Indonesia agar bisa berkompetensi.
Sementara itu,dalam sambutan pembukaan secara virtual, Presiden Jokowi meminta semua pihak terlibat secara sinergis untuk membuat pekerja migran Indonesia mampu bersaing di pasar global, untuk melindungi hak-hak pekerja migran Indonesia, serta untuk menyejahterakan mereka dan keluarganya, dan menjadikan mereka menjadi duta bangsa Indonesia di masyarakat internasional.
Presiden meminta Apjati bersinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan PMI yang memiliki kompetesi untuk bersaing di pasaran internasional.
Apjati memahami bahwa pemerintah memiliki berbagai keterbatasan. Tidak mungkin tata kelola penempatan dan pelindungan pekerja migran Indonesia dilakukan sendiri oleh pemerintah.
Karena itu sinergi dan kolaborasi, kerja sama antara Apjati, Kemenaker, BP2MI dan instansi terkait lainnya turut serta berperan dalam momentum perbaikan tata kelola PMI yang pada akhirnya akan berdampak kepada peningkatan kualitas PMI yang akan ditempatkan ke luar negeri.
Ayub menambahkan, Apjati mendukung program pemerintah untuk penempatan PMI mengikuti adaptasi baru protokol kesehatan. Apjati hanya akan menempatkan PMI yang terjamin kesehatannya, skillnya dan kompetensinya sesuai yang diminta user di luar negeri.
Setelah terpilih sebagai Ketua Umum Apjati Periode 2020-2024, Ayub berjanji kepada forum untuk segera membuat struktur pengurus baru.
“Kami akan membantu teman-teman ke depan lebih maju dan kemenangan ini milik kita semua," katanya.