Bantul (AntaraKL) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan taman wisata penangkaran burung berbasis pendidikan dan lingkungan bersama paguyuban peternak burung Desa Wukirsari.
Bupati Bantul dan beberapa pejabat daerah menandai pencanangan pengembangan taman wisata penangkaran burung dengan secara simbolis melepaskan burung-burung di Dusun Karangtalun, Desa Wukirsari, Bantul, Minggu.
"Dengan pelepasan burung di wilayah kita ini sehingga kembali ke habitat asalnya ini sebagai bentuk kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dan kelestarian beragam jenis burung," kata Ketua Paguyuban Peternak Burung Desa Wukirsari Agung Trisnawanto di sela kegiatan itu.
Menurut dia, setidaknya ada sekitar seribu burung dengan berbagai jenis seperti kepodang, murai batu, kenari, dan perkutut yang dilepas di wilayah Karangtalun, yang menjadi lokasi pembangunan Taman Wisata Penangkaran Burung Berbasis Pendidikan dan Lingkungan.
Burung-burung tersebut, ia menjelaskan, merupakan milik para peternak burung yang tergabung dalam 36 kelompok dari beberapa pedukuhan Desa Wukirsari, termasuk dari Karangtalun, Karangasem, dan Jatirejo.
"Jumlah anggota peternak burung ada ratusan orang, yang per orang paling tidak merelakan lima pasang burung untuk dilepasliarkan, sehingga totalnya bisa seribu burung. Ini karena penangkaran juga merupakan keinginan warga," katanya serta menambahkan bahwa dulu Karangtalun merupakan habitat beragam spesies burung.
Agung mengatakan Taman Wisata Penangkaran Burung yang akan dibangun di lahan seluas 1,8 hektare selanjutnya diharapkan bisa menjadi pusat pendidikan budidaya burung.
"Desa Wukirsari sudah punya predikat desa wisata budaya, kami bertekad untuk menjadikan desa wisata unggulan di kabupaten dan nasional. Apalagi taman wisata penangkaran burung ini akan menjadi satu-satunya di Indonesia," katanya.