KJRI Penang - BKPM promosi layanan investasi tiga jam

id KJRI Penang

KJRI Penang - BKPM promosi layanan investasi tiga jam

Presentasi BKPM (1)

"Terlebih sebagian anggota FMM sekarang ini sedang dalam proses untuk melakukan investasi di Indonesia dan banyak pula diantaranya sudah menanamkan modalnya di daerah-daerah di Indonesia," katanya.
Kuala Lumpur, (AntaraKL.Com) - KJRI Penang bekerjasama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyelenggarakan Indonesia-Penang Investment Forum and Business Matching di Penang, Selasa (17/5).

"Acara ini dalam rangka memberikan informasi terkini mengenai kebijakan investasi dan potensi investasi di Indonesia dan membantu pengusaha nasional menjalin usaha dengan pelaku bisnis Malaysia," ujar Konsul Ekonomi KJRI Penang, Agus Priono, Selasa.

Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 130 pengusaha terdiri 13 pengusaha Indonesia, tiga manajemen industrial estate Indonesia dan sisanya para pengusaha Malaysia.

Para pengusaha Malaysia terdiri dari calon usahawan dan calon investor di Pulau Pinang utamanya yang tergabung dalam Federasi Manufacturer Malaysia (FMM) Penang Branch.

Kemudian perwakilan asosiasi bisnis yang ada di Pulau Pinang serta beberapa perusahaan yang sedang pengajuan ijin dan akan segera mengajukan ijin investasi ke Indonesia.

Turut hadir Vice Chief Minister I Pulau Pinang, YB Dato' Haji Rashid bin Hasnon, Direktur Pemberdayaan Usaha Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM RI Pratito Soeharyo.

Kemudian Wakil Ketua Sabang Free Trade & Free Port Zone, Irwan Faisal, Direktur Eksekutif Lake Toba Tourism Authority, Ari Prasetyo, Direktur Lalu Lintas Barang Badan Pengusahaan Batam, Tri Novianto Putra.

Vice Chairman FMM, Jimmy Ong, Presiden Asosiasi Eskportir dan Importir, Dato` Eng Hooi Lai, Presiden IMT-GT Joint Business Council Malasia, Dato` Faudzi Naim bin Haji Noh, Director Malaysia External Trade Development Cooperation-Penang, Puan Syarifah Nasreen Farhana, Presiden UKM Seberang Perai, Francis Wong adalah diantara VIP yang hadir.

Dalam sambutan pembukaan, Konsul Ekonomi Konjen RI Penang Agus Priono mengemukakan pentingnya hubungan ekonomi dengan Malaysia sebagai Investor terbesar ke delapan di Indonesia dengan nilai 1.11 Miliar dolar AS pada tahun 2016.

"Upaya sungguh-sungguh dari pemerintah RI untuk memajukan investasi diantaranya penguatan infrastruktur, perbaikan peraturan dan perbaikan kualitas pelayanan investasi, diantaranya dengan menghapus 3.000 Peraturan Daerah yang berpotensi menghambat proses investasi," katanya.

Upaya tersebut, ujar dia, telah membuahkan hasil berupa perbaikan signifikan dalam kemudahan investasi Indonesia.

"Indonesia termasuk salah satu dari 10 negara yang melakukan perbaikan signifkan dalam investasi. Selain itu, tahun ini, peringkat Indonesia menurut Bank Dunia dalam hal kemudahan berbisnis meningkat dari 129 (2014) menjadi 91 (2017)," katanya.

Vice Chief Minister I Pulau Pinang, YB Dato` Haji Rashid bin Hasnondalam sambutannya mengapresiasi Indonesia sebagai negara yang stabil dan kondusif dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

Dalam sejarahnya, hubungan ekonomi Malaysia-Indonesia, khususnya Medan-Penang sudah terjalin dengan erat. Pihaknya berharap penyelenggaraan Investment Forum ini dapat lebih memberikan keuntungan bagi kedua negara.

Saat ini, Penang sedang membangun sektor infrastruktur khususnya pembangunan LRT dan MRT serta pengembangan wilayah industri Batu Kawan, selain Bayan Lepas.

Pemerintah Penang ingin belajar pengembangan bisnis spa, serta makanan halal dari Indonesia.

Vice Chairman FMM Cabang Pulau Pinang Jimmy Ong menyampaikan apresiasi atas upaya KJRI Penang dan BKPM untuk menyelenggarakan acara yang dianggapnya sangat penting bagi para usahawan.

"Terlebih sebagian anggota FMM sekarang ini sedang dalam proses untuk melakukan investasi di Indonesia dan banyak pula diantaranya sudah menanamkan modalnya di daerah-daerah di Indonesia," katanya.

Direktur Pemberdayaan Usaha, Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal, Pratito Soeharyo mempromosikan layanan perizinan satu pintu selama tiga jam sebagai salah satu upaya serius dari Presiden RI Joko Widodo untuk perbaikan kemudahan-kemudahan berinvestasi, perbaikan infrastruktur, peningkatan daya saing, perubahan orientasi layanan investasi.

"Langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah telah memberikan hasil yang positif antara lain berkurangnya prosedur, waktu, biaya dalam memulai usaha, mendaftarkan property, ijin konstruksi, pembayaran pajak dan lain-lain," katanya.

Wakil Direktur Indonesian Investment Promotion Centre (IIPC), Eko Wijanarko menambahkan bahwa sebanyak 50 perusahaan telah menggunakan layanan investasi tiga jam dimana 20 diantaranya berasal dari Perusahaan Malaysia yang menanamkan modalnya senilai 20 Miliar dollar AS.

Dalam kesempatan tersebut juga telah dipromosikan potensi invetasi di Sabang, Batam oleh pejabat Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang dan Batam.

Selain itu, telah dipromosikan potensi investasi di Danau Toba sebagai salah satu dari 10 Destinasi Wisata Bali Baru oleh Direktur Eksekutif Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba.

Pihaknya mengundang investasi dari para investor industri pariwisata Penang mengingat telah dibangunannya Bandara Silangit di Danau Toba dan pada September 2017 akan menjadi Bandara Internasional. Diharapkan dalam waktu dekat segera dibuka penerbangan langsung Silangit-Penang.

Jalur ini akan mempersingkat waktu tempuh Medan-Danau Toba yang tadinya harus ditempuh melalui jalan darat selama lima jam menjadi hanya satu jam.

Presentasi investasi terakhir disampaikan oleh perwakilan dari PT Jati Unggul sebagai perusahaan perkapalan, konstruksi dan akomodasi.

Dalam sesi berbagi pengalaman dan sesi tanya jawab disampaikan apresiasi oleh para pelaku ekonomi Malaysia atas berbagai kemudahan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia terlebih dibanding 10 tahun yang lalu.

Pengenalan terhadap mitra kerja serta penyesuaian terhadap budaya Indonesia merupakan salah kiat-kiat penting dalam sukses berbisnis di Indonesia. (T.A034/B/S025/C/S025) 17-05-2017 20:18:26