Medan (ANTARA) -
Otoritas Bandara Wilayah II Medan menyebut bahwa penerbangan jamaah umrah Indonesia, termasuk Bandara Internasional Kualanamu tidak melewati wilayah udara berkonflik Israel-Iran.
"Selama ini jalur penerbangan jamaah umrah Indonesia tidak melalui Iran. Apalagi Israel di wilayah utara," ucap Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan Sokhib Al Rokhman di Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin.
Data Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara mencatat pada 2023 sebanyak 38.224 jamaah melakukan perjalanan ibadah umrah melonjak sekitar 36,54 persen dibandingkan pada 2022.
"Dari Doha ke Arab Saudi, Insya Allah juga itu aman. Terkait dengan Iran, memang selama ini penerbangan kita tidak lewat Iran," tegas Sokhib.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sedang menunggu notice to airmen (Notam/pemberitahuan resmi) larangan melintasi wilayah udara negara-negara Timur Tengah.
"Kita mengupdate informasi negara di Timur Tengah. Iran dan Mesir telah mengeluarkan Notam, tapi kalau Mesir kita (penerbangan) tidak sampai ke sana," ungkap Sokhib.
Warga negara Indonesia (WNI) berencana melakukan perjalanan dengan penerbangan melewati wilayah udara negara-negara Timur Tengah, diimbau mengantisipasi gangguan jadwal penerbangan menyusul konflik terbaru Iran-Israel.
Kementerian Luar Negeri meminta para WNI segera menghubungi maskapai penerbangan masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penerbangan umrah tidak lewati negara konflik