Berlabuhnya KRI Dewaruci di Malaka tanda eratnya hubungan Indonesia-Malaysia

id MBJB 2024,Malaka,Malaysia,jalur rempah

Berlabuhnya KRI Dewaruci di Malaka tanda eratnya hubungan Indonesia-Malaysia

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Hilmar Farid (kedua kanan) memberikan cenderamata kepada Exco Pelancongan, Warisan, Seni dan Budaya negeri Datuk Abdul Razak Abdul Rahman (kedua kiri) setelah meresmikan acara Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 di Malaka, Malaysia, Minggu (30/6/2024). (ANTARA/Virna P Setyorini)

Malaka (ANTARA) - Inisiatif Direktorat Jenderal Kebudayaan RI membawa KRI Dewaruci menelusuri Jalur Rempah hingga berlabuh di Malaka menandakan eratnya hubungan Indonesia dan Malaysia, kata Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono di Malaka, Minggu.

“Saya rasa dipilihnya Malaka untuk berlabuh adalah pilihan tepat dan menandakan bagaimana eratnya hubungan Indonesia dan Malaysia. Khususnya kita tahu Malaka sebagai gateway not only to Indonesia but also to the world (pintu masuk tidak hanya ke Indonesia tetapi juga ke dunia),” kata Hermono dalam sambutannya atas kehadiran Laskar Rempah bersama KRI Dewaruci dalam rangkaian kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 di Muzium Rakyat di Malaka.

Ia berharap tidak hanya berhenti pada kesempatan itu saja, tetapi akan berlanjut di masa datang.

“Sebagai langkah awal tentu ini sudah sangat baik Pak Dirjen (Direktur Jenderal Kebudayaan RI Hilmar Farid). Dan tentu saya mohon dukungan dari Kerajaan Malaka bagaimana ini bisa menjadi event berkelanjutan di masa datang tidak hanya untuk mempromosikan persahabatan dua negara tetapi juga di dalamnya ada nilai ekonomi yang sangat besar yang menjadi ikutan,” ujar Hermono.

Dalam kaitan mempromosikan hubungan people-to-people, keberadaan Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 di Malaka harapannya dapat membangun nostalgia kembali di mana hubungan budaya, peradaban antara Indonesia dan Malaysia itu pernah terjadi di sana, mengingat kota tersebut pernah menjadi pelabuhan tersibuk di dunia pada awal abad ke-15.

“Jadi di sinilah sebetulnya Malaka sebagai melting pot, Malaka sebagai tempat bertemu berbagai macam kebudayaan, peradaban. Sehingga kita punya alasan dengan membangkitkan nostalgia masa lalu ini akan mempererat semangat persaudaraan, semangat multiculturalism, semangat multicivilization,” ujar dia.

Exco Pelancongan, Warisan, Seni, dan Budaya Malaka Datuk Abdul Razak Abdul Rahman mengatakan dirinya memahami bahwa Muhibah Budaya Jalur Rempah merupakan program yang mengkaji dan mengevaluasi kembali sejarah Jalur Rempah yang diyakini sebagai pertukaran sejarah di Nusantara.

Melalui jalur-jalur rempah itu, Malaka menjadi pusat perdagangan terkenal di dunia yang juga pernah menjadi titik pertemuan antara Malaysia dan Indonesia di masa lampau. Sehingga dirinya meyakini hubungan itu menjadikan keduanya sebuah keluarga besar di antara negara-negara di Nusantara.

Guna menggambarkan kedekatan dua negara, Datuk Abdul Razak mengatakan Wakil Exco Pelancongan, Warisan, Seni dan Budaya negeri Datuk Zaidi Attan masih memiliki keturunan Bugis.

Sedangkan dirinya masih memiliki garis keturunan Minang, sehingga tidak sedikit memahami seni dan budaya dari negara sahabat, Indonesia.

Ia mengatakan diinformasikan bahwa sebanyak 120 orang hadir melalui Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024, di antara mereka ada wartawan, penulis profesional, peneliti, pakar, influencer, pelaku budaya. Tentu itu juga berkontribusi bagi Malaka untuk mencapai target 15 juta kunjungan wisatawan tahun ini.

Menurut Datuk Abdul Razak, ada lebih dari 8,6 juta lebih wisatawan datang ke Malaka di 2023. Angka tersebut meningkat lebih dari 2,5 juta dibanding 2022.

KRI Dewaruci membawa Laskar Rempah dalam misi pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 dengan mengambil rute ke arah barat Indonesia di mulai dari Jakarta, Belitung Timur, Dumai, Sabang, Malaka, Tanjung Uban, Lampung, Jakarta. Pelayaran itu diawaki 87 personel TNI Angkatan Laut, serta 50 orang yang terdiri dari 25 Laskar Rempah dan 25 undangan dari latar belakang dan profesi berbeda.

Kehadiran KRI Dewaruci yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Bruas di Malaka sekitar pukul 11.00 waktu setempat (pukul 10.00 WIB) disambut dengan parade militer Tentara Laut Diraja Malaysia dan tarian kesenian Malaka. Hadir saat penyambutan tersebut Dirjen Kebudayaan RI Hilmar Farid, Dubes RI untuk Malaysia Hermono, Konsul Jenderal RI Johor Bahru Sigit Suryantoro Widiyanto, Konsul Jenderal RI Penang Wanton Saragih, Wakil Exco Pelancongan, Warisan, Seni dan Budaya negeri Datuk Zaidi Attan, jajaran Direktorat Jenderal Kebudayaan di Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI, sejumlah Atase dan jajaran dari Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur, jajaran dari Konsulat Jenderal RI Johor Bahru dan Penang. 

KRI Dewaruci dan Laskar Rempah akan berlabuh dari 30 Juni hingga 3 Juli di Malaka, sebelum melanjutkan pelayaran ke Tanjung Uban di Kepulauan Riau.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Berlabuhnya KRI Dewaruci tanda eratnya hubungan Indonesia-Malaysia