Tiga penyair Indonesia memenangkan kontes di Puncak Hadiah Puisi K Bali di Sabah

id kontes pembuatan naskah puisi,K Bali,Ikatan Penulis Sabah,Kota Kinabalu,Malaysia

Tiga penyair Indonesia memenangkan kontes di Puncak Hadiah Puisi K Bali di Sabah

Puncak penyerahan hadiah kontes pembuatan naskah puisi K Bali yang diselenggarakan Ikatan Penulis Sabah di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, Ahad (30/11/2024). ANTARA/HO-Ikatan Penulis Sabah

Kuala Lumpur (ANTARA) - Sebanyak tiga penyair Indonesia memenangkan hadiah utama dan penghargaan kontes pembuatan naskah puisi di Puncak Hadiah Puisi K Bali yang berlangsung di Kompleks Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP) Cabang Sabah di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, pada Sabtu (30/11) lalu.

Ketua Panitia Pelaksana Kontes Hasyuda Abadi dalam keterangan diterima di Kuala Lumpur, Selasa, mengatakan penyair Indonesia Ahmadun Yosi Herfandadari dari Tangerang Selatan dengan naskah puisi “Surat Cinta untuk Ibu Sunyi” memenangi hadiah utama bersama penyair Malaysia asal Malaka Sarah Ross dengan naskah puisinya “Matahari Pecha di Tangan Ayah”.

Acara itu diselenggarakan bersama oleh Ikatan Penulis Sabah (IPS), Rumah Puisi Hasyuda Abadi, Dewan Bahasa dan Pustaka Cabang Sabah serta Lembaga Pelatihan Industri Kota Kinabalu,

Masing-masing membawa pulang uang tunai RM1.500 (setara Rp5.345.000), 20 eksemplar buku puisi terbitan IPS, serta sertifikat penghargaan.

Selain itu, empat penulis lainnya dari Malaysia dan Indonesia juga mendapatkan penghargaan dengan hadiah uang tunai RM500 (setara Rp 1.782.000), 20 eksemplar buku puisi, dan sertifikat penghargaan.

Mereka adalah Aida AR dari Membakut, Malaysia, dengan naskah “Taaruf Embun” dan Noor Aisyah Maidin dari Kota Kinabalu dengan naskah “Langit Laguna”, Panji Pratama dari Sukabumi dengan naskah “Syafaat Rerumputan” dan Zup Dompas Usman dari Bengkalis dengan naskah berjudul “Tujuh Menara Cahaya”.

Ahmadun mengaku terharu karena naskah puisi miliknya dan Sarah terpilih oleh juri sebagai yang terbaik dalam ajang itu. Bahkan dirinya merasa bangga karena buku puisinya tersebut dapat diterbitkan di Malaysia dan juga diekspor ke Indonesia dan negara lain.

Sedangkan Panji juga mengaku bangga karena setelah menulis beberapa buku akademis dan cerpen dirinya bisa melihat kumpulan puisi pertamanya terbit di Malaysia.

 
Menteri Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi Sabah Mohd Arifin Mohd Arif (kelima kiri) berfoto bersama pemenang kontes pembuatan naskah puisi K Bali yang diselenggarakan Ikatan Penulis Sabah di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, Ahad (30/11/2024). ANTARA/HO-Ikatan Penulis Sabah


Buku kumpulan puisi milik enam finalis Puncak Hadiah Puisi K Bali itu termasuk di antara 14 buku berbagai genre terbitan IPS sepanjang 2024 yang diluncurkan Menteri Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi Sabah Mohd Arifin Mohd Arif pada acara puncaknya.

Arifin yang juga merupakan Menteri Negara Sabah yang membidangi pendidikan, agama Islam dan sastra mengatakan kontes itu menyoroti peran Sepanggar di Kota Kinabalu sebagai pusat pengembangan bahasa dan sastra nasional di Sabah. Hal itu juga memperkuat peluang Kota Kinabalu untuk diakui sebagai kota sastra oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di masa depan.

Ia mengaku senang dengan upaya IPS yang memanfaatkan Sumbangsih Bahasa dan Sastra Sabah (SELASIH) untuk menyelenggarakan ajang internasional tersebut.

Pada Oktober lalu, ia memperkenalkan kebijakan SELASIH berupa donasi senilai 154.000 ringgit Malaysia (RM) atau setara Rp548.715.000 kepada 13 organisasi pemerintah dan non-pemerintah di Sabah.

Ia mengatakan mendorong lebih banyak lembaga pemerintah pusat di Malaysia dan negara bagian Sabah, badan-badan swasta, lembaga swadaya masyarakat dan organisasi internasional untuk mendukung upaya IPS dalam meningkatkan dan menjaga hubungan diplomatik, hubungan Malaysia dengan negara sahabat termasuk Indonesia melalui kegiatan bahasa dan sastra.

Acara Puncak Hadiah Puisi K Bali yang dihadiri lebih dari 100 peserta asal Malaysia dan Indonesia tersebut menandai sebuah prestasi baru dalam mempererat hubungan diplomatik Malaysia dan Indonesia di bidang pendidikan dan sosial budaya.

Acara tersebut merupakan bagian dari kontes yang berlangsung sejak 16 September 2023 dengan melibatkan 42 penulis asal Malaysia dan Indonesia yang mengirimkan 44 naskah kumpulan puisi untuk dinilai oleh 28 juri dari Malaysia dan Filipina di empat tingkatan berbeda dan diberi pengakuan yang sesuai.*



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tiga penyair Indonesia menangkan Puncak Hadiah Puisi K Bali di Sabah