Probolinggo (AntaraKL) - Jumlah wisatawan yang menikmati eksotisme Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, meningkat saat libur panjang akhir pekan yang juga bertepatan dengan libur Paskah.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari, Sabtu, mengatakan peningkatan jumlah pengunjung ke Kawah Bromo terjadi sejak Jumat (25/3) yang bertepatan dengan libur Hari Paskah.
"Sekitar 5.000 wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Gunung Bromo setiap hari selama libur panjang akhir pekan ini," tuturnya saat dihubungi dari Probolinggo.
Menurut dia, biasanya jumlah pengunjung di Gunung Bromo pada akhir pekan sebanyak 3.000 orang, namun selama beberapa hari terakhir jumlah wisatawan ke Bromo sudah berangsur-angsur normal pascaerupsi.
"Selama Bromo berstatus siaga dan erupsi, jumlah pengunjung menurun drastis hingga 100 orang per hari. Padahal pada hari normal jumlah pengunjung berkisar 1.000 hingga 2.000 orang per hari," katanya.
Ia mengimbau wisatawan domestik dan mancanegara berhati-hati saat menaiki tangga menuju Kawah Bromo karena material erupsi berupa pasir belum bersih dengan sempurna, sehingga tangga agak licin terkena pasir.
"Cuaca di kawasan kaldera Bromo juga bersahabat yakni agak mendung dan tidak terlalu panas, namun kadang-kadang terjadi hujan di sana. Saya imbau wisatawan menyiapkan payung atau jas hujan," ujarnya.
Ayu mengimbau wisatawan tidak membuang sampah sembarangan di kawasan kaldera hingga tangga menuju Kawah Gunung Bromo karena kawasan tersebut sudah dibersihkan secara gotong royong oleh semua pihak, sebelum Gunung Bromo dibuka untuk umum.
"Kami imbau wisatawan juga turut menjaga kebersihan ekosistem kawasan Gunung Bromo, sehingga pengunjung bisa merasa nyaman saat menikmati keindahan alam Bromo yang memukau," katanya menambahkan.
Pihak TNBTS membuka kembali Gunung Bromo yang menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Jatim sejak 12 Maret 2016 seiring dengan status gunung yang memiliki ketinggian 2.329 turun menjadi waspada.
Sementara salah seorang pengunjung asal Surabaya, Wisnu mengaku tertarik berlibur ke Kawah Gunung Bromo karena keindahan alamnya yang luar biasa, apalagi saat matahari terbit (sunrise).
"Keindahan Gunung Bromo bisa menghilangkan kepenatan selama bekerja dan pemandangan di sini sangat eksotis untuk dinikmati bersama keluarga," ucap pegawai swasta itu. (*)