RI-Malaysia tanda tangani kontrak dagang senilai Rp2,72 triliun di TEI ke-37

id Kontrak dagang, TEI

RI-Malaysia tanda tangani kontrak dagang senilai Rp2,72 triliun di TEI ke-37

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat menghadiri Trade, Tourism, and Invesment (TTI) Forum pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 di Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (ANTARA/ Sella Panduarsa Gareta)

Ini capaian yang luar biasa. Upaya perwakilan dalam meningkatkan kinerja ekspor perdagangan kita ke Malaysia perlu untuk diapresiasi

Kabupaten Tangerang, Banten (ANTARA) - Kementerian Perdagangan memfasilitasi penandatanganan 24 nota kesepahaman (MoU) dan Single Purchasing Statement antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra dagang dari Malaysia senilai 175,9 juta dolar AS atau Rp2,72 triliun.

“Saya telah menyaksikan penandatanganan MoU antara Indonesia-Malaysia. Saya mengapresiasi perwakilan Indonesia di Malaysia dan para pelaku usaha yang telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan ekspor dan promosi produk Indonesia ke Malaysia,” kata Mendag Zulkifli Hasan di Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis.

Penandatanganan kontrak dagang tersebut, lanjut Mendag, menunjukkan kinerja perdagangan Indonesia dan Malaysia yang terus meningkat setelah pandemi COVID-19.

Baca juga: Mendag sebut 795 pejuang ekspor tampilkan produk unggulan di TEI ke-37

Penandatanganan itu meliputi komoditas makanan dan minuman, teh, minuman herbal, tepung bumbu, santan kelapa, tepung kelapa (dessicated coconut), dan sepeda motor listrik.

Mendag menjelaskan, pada periode Januari–Agustus 2022, total perdagangan nonmigas Indonesia dan Malaysia sudah mencapai 13,78 miliar dolar AS.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, nilai ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu 32,3 persen.

“Ini capaian yang luar biasa. Upaya perwakilan dalam meningkatkan kinerja ekspor perdagangan kita ke Malaysia perlu untuk diapresiasi,” ujarnya.
 

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi yang juga hadir menyaksikan penandatanganan mengatakan peningkatan nilai total perdagangan nonmigas Indonesia dan Malaysia menunjukkan bahwa di tengah kondisi ekonomi global yang kurang begitu baik, permintaan produk dari kedua negara masih cukup tinggi.

Hal itu ditunjang pula oleh kondisi ekonomi kedua negara yang masih cukup terjaga. Selain itu, kedekatan geografis dan kemiripan demografis juga menjadi salah satu faktor penunjang.

“Berbagai kesamaan menjadi penunjang kinerja ekspor Indonesia ke Malaysia. Karakteristik dan budaya warga kedua negara yang serumpun serta lokasi yang bertetangga ini memberikan efek langsung terhadap meningkatnya permintaan berbagai produk khususnya dari Indonesia. Kita mengharapkan kondisi ini terus berkembang sehingga kinerja perdagangan bisa terus meningkat,” ungkap Didi.

Baca juga: Perwakilan NasDem di Malaysia mulai menggandeng para relawan Anies Baswedan

Atase Perdagangan di Kuala Lumpur, Deden Muhammad F S menambahkan, pada Januari–Agustus 2022, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan non migas sebesar 5,36 miliar dolar AS. Surplus tersebut dihasilkan dari ekspor Indonesia ke Malaysia sebesar 9,57 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari Malaysia sebesar 4,21 miliar dolar AS.

“Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021, kenaikan surplus perdagangan tahun ini mencapai 77,4 persen. Hal ini patut kita syukuri dan juga harus terus kita jaga," jelas Deden.

Menurut Deden, berbagai upaya promosi produk Indonesia di Malaysia terus dilakukan.

"Upaya tersebut dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak termasuk dengan menggandeng Indonesia Trade Association (ITA) di Malaysia. Selama ini ITA banyak membantu dalam membawa sekaligus mempromosikan produk Indonesia di pasar Malaysia,” pungkas Deden.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RI-Malaysia tanda tangani kontrak dagang Rp2,72 triliun di TEI ke-37