Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia naik ke posisi Tier 2 dalam Laporan Perdagangan Orang Amerika Serikat (AS) terbaru yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS dan meminta negara asal ikut mencegah warganya jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan dalam keterangan media yang diterima di Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan menyambut baik kenaikan posisi Malaysia ke Tier 2 dalam Laporan Perdagangan Orang Amerika Serikat tahun 2024.
Hal itu disebutnya merupakan pengakuan atas kemajuan yang dicapai oleh Pemerintah Malaysia dalam memberantas kejahatan tersebut, termasuk peningkatan jumlah investigasi, penuntutan dan hukuman terhadap perdagangan manusia, peningkatan jumlah jaksa ahli perdagangan manusia, pemberlakuan ketentuan untuk perlindungan korban, serta program peningkatan kesadaran masyarakat.
Dalam laman resmi Departemen Luar Negeri AS terkait dengan Laporan Perdagangan Orang dijelaskan Tier 2 merupakan negara-negara yang pemerintahannya tidak sepenuhnya memenuhi standar minimun Undang-Undang Perlindungan Korban Perdagangan Orang (the Trafficking Victims Protection Act’s/TVPA) namun membuat upaya signifikan untuk memenuhi standar tersebut.
AS menerapkan pembatasan pendanaan untuk negara yang ada di posisi Tier 3 dalam laporan perdagangan orang mereka, di mana Presiden AS dapat memutuskan untuk tidak memberikan bantuan luar negeri yang bersifat non-kemanusiaan dan tidak terkait dengan perdagangan kepada pemerintah AS seperti didefinisikan dalam TVPA.
Hasan mengatakan Malaysia terus mengambil tindakan serius untuk mengatasi kejahatan keji dan masalah perdagangan manusia serta memastikan penerapan penuh Rencana Aksi Nasional Anti-Perdagangan Manusia 2021-2025 (NAPTIP 3.0).
Malaysia menyerukan kepada mitra internasional untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan bersama dalam masalah tersebut, ujar dia.
Selain itu, ia mengatakan Malaysia juga meminta negara asal untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar dalam mencegah warganya menjadi korban perdagangan manusia, serta mengadili dan menghukum pelaku kejahatan yang terlibat di negara asal.
Kementerian Dalam Negeri (KDN) Malaysia dalam pernyataan medianya mengatakan menyambut baik perbaikan positif negara tersebut yang berhasil meningkatkan posisi ke Level 2 atau Tier 2 dalam Laporan Perdagangan Orang Amerika Serikat 2024, di mana sebelumnya Malaysia berada dalam Daftar Pantau Tier 2 (Tier 2 Watchlist).
Menurut pernyataan KDN, Malaysia telah meningkatkan jumlah investigasi, hukuman terhadap kasus-kasus dengan hukuman yang berat, program kesadaran, penuntutan terhadap pegawai negeri sipil, peningkatan penuntutan kasus-kasus perdagangan tenaga kerja, distribusi alokasi ke tempat penampungan dan peningkatan persetujuan izin pergerakan bebas bagi para korban perdagangan manusia.
Laporan itu juga menguraikan 16 poin perbaikan dan rencana aksi yang dapat dilaksanakan oleh Malaysia untuk penilaian tahun berikutnya, yaitu mulai 1 April 2024 hingga 31 Maret 2025. Selain itu, laporan juga mencatat poin-poin perbaikan baru yaitu layanan korban kepada semua orang yang membutuhkan, tanpa syarat mengharuskan mereka sedang dalam proses pidana.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Malaysia minta negara asal ikut cegah TPPO
Berita Terkait
Menguak kasus perdagangan orang di balik kedatangan warga Rohingya di Aceh
29 October 2024 15:34 Wib
China menyoroti menguatnya hubungan bilateral di bawah Xi Jinping-Jokowi
20 September 2024 15:46 Wib
Kehadiran PM Anwar Ibrahim penghargaan bagi pelaku usaha Indonesia di MIHAS 2024
19 September 2024 22:12 Wib
Malaysia, Selandia Baru sepakat naikkan nilai perdagangan hingga 50 persen
03 September 2024 6:26 Wib
Keluarga korban perdagangan orang di Myanmar ajukan aduan masyarakat ke Bareskrim
12 August 2024 17:09 Wib
Imigrasi Bali menyediakan jalur khusus delegasi KTT Indonesia-Afrika
12 August 2024 17:05 Wib
Kemenko PMK sebut ada 3.703 WNI jadi korban TPPO penipuan daring
30 July 2024 23:37 Wib
BP2MI Banten cegah 1.919 orang jadi korban perdagangan orang melalui Bandara Soetta
24 July 2024 12:47 Wib