Ribuan Wisatawan Nikmati Pemandian Air Panas Jaboi Sabang

id Ribuan Wisatawan Nikmati Pemandian Air Panas Jaboi Sabang

Ribuan Wisatawan Nikmati Pemandian Air Panas Jaboi Sabang

Para pengunjung di kolam pemandian air panas Jaboi. (ACEH.ANTARANEWS.COM / Irman)

Sabang (AntaraKL) - Ribuan wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara menikmati pemandian kolam air panas yang masih alami di Gampong Jaboi, Kecamatann Sukajaya, Sabang.

Air panas di Kolam Jaboi tersebut berasal dari belerang Gunung api aktif yang dialari dengan pipa dan ditampung dalam tiga kolam. Luas kolam tersebut 10x8 meter dan dua diantaranya 3x8 meter, kedalamannya untuk anak-anak 60 sampai 80 Centimeter dan untuk orang dewasa 1,2 sampai 1,5 meter . Dilokasi ini juga tersedia fasilitas MCK maupun ruang ganti.

Untuk menikmati pemandian kolam air panas tersebut tanpa dipungut biaya apapun alias gratis, begitu juga dengan biaya parkir. Hanya sanya ada kotak di pintu masuk dengan tulisan "biaya kebersihan seikhlasan". Tiga pondok dan satu warung di pekarangan pemandian cocok untuk rehat selepas lelah usai mandi air panas.

Lokasi pemandian air panas Jaboi ini mudah terjangkau, letaknya persis dibelakang Pukesmas Jaboi, jarak tempuh dari Pelabuhan Balohan Sabang sekira 12-15 menit dengan menggunakan sepeda morot roda dua maupun empat.

Keuchik Gampong Jaboi, Muzakkir di lokasi pendian air panas mengatakan, Kolam pemandian air panas ini baru dua bulan dibuka untuk umum dan setaip hari para wistawan yang mandi di kolam air panas ini tidak kurang dari seribuan orang.

"Kolam pemandian air panas ini tidak pernah sepi dari pengunjung, dari pagi sampai sore, kadar panasnya dari 35 derjat celcius sampai 65 derjat celcius. Dan setiap hari wisatawan dari berbagai daerah terus berdatangan, namun daya tampungnya masih sangat terbatas," katanya.

Menurutnya, berendam dalam kolam air panas yang masih alami berasal dari belerang gunung berapi aktif sangat baik untuk terapi kesehatan kulit. Namun dia mengakui fasilitasnya masih terbatas daya tampuknya pun belum memadai.

"Jarak mata air dari penampungan sekitar 400 meter, airnya banyak terus mengalir melebihi daya tampung. Penamdian air panas ini dikelola langsung oleh masyarakat dan sampai saat ini belum ada perhatian khusus dari pihak pemerintan, warga mengelolanya dengan swadaya," ujarnya.