Total jarak jalur MRT Putrajaya fase 1 ditambah dengan fase dua yang diperkirakan awal 2023 mencapai 57,7 km dengan 36 stasiun yang terdiri dari 27 stasiun layang dan sembilan stasiun bawah tanah. Pembangunan konstruksi jalur transportasi tersebut menghabiskan dana 30,53 miliar ringgit Malaysia (RM) atau sekitar Rp102,40 triliun.
Perdana Menteri berharap jalur baru MRT tersebut bisa menjadi katalis untuk meningkatkan hubungan antara warga dan masyarakat, terutama yang tinggal di dekat jalur tersebut. “Masyarakat akan lebih mudah bergerak dan pulang pergi bekerja, bersosialisasi dan mengakses fasilitas umum lainnya".
Pada kesempatan ia mengumumkan tumpangan gratis selama sebulan untuk semua angkutan umum yang dioperasikan oleh RapidKL, mulai dari MRT, Ligth Rail Transit (LRT), Bus Rail Transit (BRT), monorel dan bus RapidKL sejak 16 Juni.
“Saya berharap anggota Keluarga Malaysia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mencoba menggunakan transportasi umum dengan memarkir mobil mereka di fasilitas 'Park N Ride' dan naik MRT,” katanya.
Pembukaan penuh jalur baru MRT Putrajaya diharapkan mampu mencatatkan lebih dari 104.000 penumpang harian dan mampu mengurangi kemacetan lalu lintas yang saat ini melanda Kuala Lumpur, ujar Ismail Sabri.
Ia juga mengatakan penyediaan transportasi umum akan ditingkatkan sehingga semua anggota Keluarga Malaysia dapat menikmati akses layanan yang lebih baik dan konektivitas yang lebih lancar seperti yang digarikan dalam Rencana Malaysia ke-12, dan sesuai dengan Kebijakan Transportasi Nasional di mana pemerintah menyediakan sistem transportasi umum yang aman, efisien, berkelanjutan dan dapat diandalkan.
“Ini juga merupakan salah satu agenda utama pemerintah untuk menghidupkan kembali dan menstabilkan perekonomian negara serta menjamin kesejahteraan Keluarga Malaysia,” ujar dia.
Baca juga: Pemerintah Malaysia akan beri izin khusus ekspor beberapa komoditas ayamBerita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jalur baru MRT Putrajaya fase 1 mulai beroperasi