Akademisi sarankan anak muda kurangi akses media sosial untuk cegah FOMO

id FOMO,Media sosial,Kemenkominfo

Akademisi sarankan anak muda kurangi akses media sosial untuk cegah FOMO

Ilustrasi orang sedang bermain media sosial (ANTARA/Pexels)

Jakarta (ANTARA) - Dosen Komunikasi Politeknik Negeri Samarinda Almasari Aksenta menyarankan kalangan muda untuk mengurangi akses ke media sosial untuk mencegah perasaan fear of missing out (FOMO).

"Harus mengurangi akses terhadap media sosial agar tidak kecanduan," ujar Almasari dalam rilis pers yang diterima, Jumat.

Hal itu disampaikannya dalam webinar bertema “Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) di Tengah Generasi Muda”, di Pontianak, Kalimantan Barat, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Almasari menjelaskan bahwa FOMO adalah perasaan cemas, gelisah, dan takut kehilangan momen berharga yang dimiliki teman atau kelompok, sementara dia tidak terlibat di dalamnya.

Beberapa gejala FOMO adalah sulit lepas dari ketergantungan pada media sosial, selalu mengikuti tren, memaksa membeli barang tertentu agar tidak dianggap ketinggalan zaman, dan ingin mendapat pengakuan di media sosial.

Dia menyebut bahwa gejala FOMO banyak menghinggapi generasi Z (generasi yang lahir antara tahun 1995 sampai 2012).

“Gejala FOMO ini merupakan salah satu wujud dari kecemasan yang ditandai dengan adanya keinginan untuk selalu mengetahui apa yang orang lain lakukan, terutama di media sosial," kata dia.